Banyak Warga Sulsel Berada di Zona Underemployment, Bekerja — Tapi Tidak Cukup Jam

Wajah Kota Makasar, Sulawesi Selatan

Makassar, Katasulsel.com — Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Sulawesi Selatan tembus 4,96 persen. Naik.

Selisihnya kecil, cuma 0,06 persen poin dari Februari 2024. Tapi cukup menegaskan satu hal: pasar kerja stagnan.

Padahal, jumlah angkatan kerja di Sulsel meningkat. Berdasarkan Sakernas (Survei Angkatan Kerja Nasional), totalnya mencapai 4,82 juta orang. Naik 108,41 ribu dibanding tahun sebelumnya.

Kenaikan juga terlihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Bertambah 0,58 persen poin.

Artinya, makin banyak warga Sulsel siap bekerja. Tapi tak semua terserap.

Penduduk yang bekerja tercatat 4,58 juta orang. Bertambah 100,29 ribu.

Sektor yang paling banyak menyerap?
Perdagangan besar dan eceran, termasuk jasa servis kendaraan. Menyumbang tambahan tenaga kerja sebanyak 104,07 ribu orang.

Namun di balik itu, ada yang runtuh: pekerjaan formal.
Jumlahnya turun ke angka 1,71 juta orang, atau hanya 37,37 persen dari total tenaga kerja.

banner 300x600

Turun tajam 3,57 persen poin.
Indikasinya? Sektor informal makin meluas.
Kontrak tak tetap, gaji fluktuatif, tanpa jaminan sosial.

Fenomena setengah pengangguran pun ikut turun, 0,29 persen poin. Tapi, pekerja paruh waktu melonjak drastis. Naik 5,08 persen poin.

Semua ini adalah data yang terekam dari Badan Pusat Statitik (BPS) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel). Jelas, tepat.

Ini alarm. Banyak warga Sulsel kini berada di zona underemployment. Bekerja, tapi tidak cukup jam. Tidak cukup penghasilan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
banner 1920x480