Warga Sidrap Tidur Bertahun-tahun di Bawah Dua Granat Aktif
Mereka tidur di bawah atap itu selama puluhan tahun. Santai. Tenang. Tak ada yang mengira, hanya selembar seng dari kepala mereka, dua granat aktif diam-diam ikut menginap.
Oleh: Edy Basri
SEMUA baru terbongkar kemarin sore. Hari Minggu, 1 Juni 2025. Di sebuah rumah tua di Saoraja Mannagae, Kelurahan Arateng, Tellu Limpoe, Sidrap.
Pemuda itu, M. Ikbal namanya. Usianya 22 tahun. Pekerjaannya petani. Niatnya cuma memperbaiki seng bocor. Tapi tangan dan matanya malah menggali sejarah.
Saat merangkak di sela-sela kayu dan debu, ia melihat helm baja tua. Warna hijau pudar. Di sampingnya, sebuah peti kayu reot tak terkunci. Rasa penasaran mengalahkan rasa takut. Ia buka. Dan dari situlah kehebohan dimulai—tanpa suara.

Ikatan Wartawan Online (IWO)
Sidenreng Rappang
Mengucapkan Selamat Atas Terpilihnya:
- Darwis Pantong — Ketua PWI Sidrap
- Arief Aripin., S.H — Sekretaris PWI Sidrap
- Darwis Junudi — Bendahara PWI Sidrap
Semoga Amanah Dalam Menjalankan Tugas.
Edy Basri., S.H.
(Ketua IWO Sidrap)
Granat. Dua buah. Jenis nanas. Masih aktif.
Barang-barang lain pun ikut terbongkar:
- Helm baja, dua buah
- Ransel kecil
- Pilbek, penyelesak, sarung magaseng
- Kotak amunisi dan empat magaseng senjata standar
Semua itu milik almarhum Serma Purnawirawan TNI Kanto, pejuang kemerdekaan yang pensiun sejak 1972, dan wafat pada 24 November 2022 lalu.
Oleh warga sekitar, Almarhum lebih akrab disapa dengan panggilan Karaeng-nge

Putrinya, Hj. Andi Cahya (65), mengaku baru sadar betapa ‘berbahayanya’ harta peninggalan sang ayah. Ia juga mengaku pernah melihat granat itu saat dirinya masih remaja. Ya, sekitar tahun 1990-an.
Tapi ia pikir, itu hanya replika. Atau granat mati yang sekadar jadi kenangan tugas dinas ayahnya di masa lalu.
“Saya kira sudah tidak aktif… ternyata masih hidup,” ucapnya pelan kepada petugas, masih syok.
Rumah itu biasa saja. Warga bertetangga dengan santai. Tidak ada yang pernah tahu kalau di balik atap rumah itu tersimpan bom waktu. Bahkan secara harfiah.
Setelah kabar ini menyebar, warga mendadak panik. Banyak yang berdiri berkerumun. Ada yang memilih mengungsi ke rumah kerabat. Ada juga yang langsung menelepon keluarga. Suasana mendadak mencekam. Padahal, tadi malam, tak ada apa-apa. Hanya derit angin dan suara cengkerik.
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti