Ilham Junaedy, politisi muda sekaligus pengusaha, tak tanggung-tanggung:
Ia sudah menyiapkan lagu original karya Mas Nanang Suwito—komposer top yang mencetak banyak hits dangdut, termasuk lagu fenomenal Mengejar Badai.
“Ini bukan sekadar dukungan moril. Kita bantu karya. Kita bantu jejak,” kata IJ, yang juga berjanji memberi bonus rekaman setelah Syakira tampil di DA7.
Syakira memang bukan nama dadakan.
Sejak kecil, ia aktif di panggung-panggung lokal, lomba antar sekolah, hingga event tingkat kabupaten.
Teknik vokalnya dibentuk dari bawah. Ia sudah menguasai transisi antara chest voice dan mix register, bahkan mulai mengeksplor coloratura riffing, teknik yang biasa digunakan diva dangdut modern.
Bakat itu kini menunggu diuji oleh pemirsa nasional. Lawan-lawannya berat—datang dari Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan NTT. Tapi Syakira bukan cuma datang untuk tampil. Ia datang untuk bersaing.
“Saya ingin menjadi kebanggaan Sidrap. Seperti Nia. Seperti Abi. Saya ingin bikin mereka bangga,” ujar Syakira sambil menahan haru.
Panggung itu kini miliknya.
Dan kita—masyarakat Sidrap—bukan hanya penonton. Kita bagian dari perjuangan itu.
Karena bukan hanya soal dangdut. Ini soal identitas. Soal Sidrap yang tak pernah kehabisan bintang.
Ayo dukung Andi Syakira. Saatnya Sidrap kembali bersuara.(*)
Tidak ada komentar