Israel Bombardir Iran, Jenderal Elit Tewas, Khamenei Mengamuk: “Akan Ada Balasan Pahit!”

Perbesar

Teheran – Langit Iran mendadak membara. Deru jet tempur meraung, rudal menghantam tanah Persia. Dalam sekejap, pangkalan militer berubah jadi kobaran api. Di tengah kepulan asap dan reruntuhan, satu nama muncul dalam laporan korban: Mayor Jenderal Hossein Salami. Komandan tertinggi Garda Revolusi Iran. Gugur.

Serangan itu bukan serangan biasa. Ini pembalasan. Terencana. Sistematis. Israel dikabarkan meluncurkan serangan udara masif ke sejumlah target strategis di Iran. Pangkalan militer. Fasilitas nuklir. Lokasi para jenderal senior. Bukan hanya Salami yang tewas, tapi juga sejumlah komandan dan ilmuwan penting ikut menjadi korban.

Kematian Salami langsung mengguncang pusat kekuasaan di Teheran. Ayatollah Ali Khamenei tak tinggal diam. Dalam pidato yang penuh bara amarah, ia menyebut Israel sebagai “rezim Zionis pengecut” dan bersumpah akan membalas serangan ini dengan “hukuman pahit dan berat.”

Iran Hujani Israel Dengan Ratusan Rudal, Balasan Mencekam di Tel Aviv

9 jam

Khamenei tak hanya marah. Ia geram. Ia menyebut kekalahan Israel di Gaza belum cukup, dan balasan kali ini akan membuat musuh-musuh Iran “berlutut dalam penyesalan.”

Sementara itu, militer Iran meningkatkan siaga tempur. Drone diluncurkan, rudal dipasang, pasukan digerakkan ke barat. Timur Tengah kembali di ujung tanduk. Dunia menahan napas.

Api sudah dinyalakan. Dan Khamenei sudah bicara. Kini semua hanya menunggu kapan—dan seberapa besar—balasan itu datang. (*)

Buton Utara, Bayang-bayang Gelap di Peta Pendidikan

13 jam

Editor : Edy Basri