Logo Katasulsel
πŸ”Š Klik untuk dengar suara
Logo Overlay
πŸ”΄ Tiga Tahun Cinta Hancur dalam Sehari, Dia Kabur Patah Hati, Lalu Sang CEO Muncul πŸ”΄ Kat-Tv dan Katasulsel.com Membutuhkan Jurnalis, Silakan Hubungi 082348981986 (Whatsapp) πŸ”΄

Buton Utara, Bayang-bayang Gelap di Peta Pendidikan

Ini hanyalah ilustrasi

Butur, Katasulsel.com β€” Di atas kertas, Buton Utara atau lebih dikenal Butur, mencatat 74.720 penduduk pada akhir 2024.

Namun di balik angka itu, tersimpan kenyataan yang menggugah nurani: lebih dari seperempat warganya tak pernah menyentuh bangku sekolah. Tepatnya, 27,61 persen.

Ini bukan sekadar statistik, tapi potret kesenjangan yang masih menganga di tengah janji pembangunan merata.

Sebanyak 20.638 warga Butur hidup tanpa rekam jejak pendidikan formal. Bukan karena tak mau, tetapi karena tak bisa.

Faktor ekonomi, jarak, hingga minimnya fasilitas membuat pendidikan masih menjadi kemewahan bagi sebagian besar masyarakat di wilayah ini.

Yang menamatkan pendidikan menengah atas hanya 19,46 persen. Sementara lulusan perguruan tinggi lebih kecil lagiβ€”8,78 persen.

Selebihnya tersebar pada jenjang rendah: 20,73 persen tamat SD, 12,41 persen tamat SMP, dan 11 persen belum menuntaskan pendidikan dasar.

Kondisi ini menghadirkan ironi tersendiri. Di tengah bonus demografi yang mulai dirasakan, Buton Utara justru berisiko tergelincir dalam jebakan generasi tanpa daya saing.

banner 300x600

Sebab, usia produktif tak berarti banyak jika tak dibekali keterampilan dasar, apalagi pendidikan tinggi.

Seorang guru di Bonegunu, mengaku sering kehilangan siswa di tengah jalan. β€œMereka harus ikut bantu orang tua cari makan. Sekolah jadi nomor dua. Kadang nomor tiga,” ucapnya dengan nada getir.

Ia paham, persoalannya bukan hanya soal semangat, tapi soal realitas hidup.

Para pemerhati pendidikan pun bersuara. Mereka menyebut, pembangunan Buton Utara terlalu lama terfokus pada fisik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup