Buton Utara, Bayang-bayang Gelap di Peta Pendidikan
Butur, Katasulsel.com — Di atas kertas, Buton Utara atau lebih dikenal Butur, mencatat 74.720 penduduk pada akhir 2024.
Namun di balik angka itu, tersimpan kenyataan yang menggugah nurani: lebih dari seperempat warganya tak pernah menyentuh bangku sekolah. Tepatnya, 27,61 persen.
Ini bukan sekadar statistik, tapi potret kesenjangan yang masih menganga di tengah janji pembangunan merata.
Sebanyak 20.638 warga Butur hidup tanpa rekam jejak pendidikan formal. Bukan karena tak mau, tetapi karena tak bisa.
Faktor ekonomi, jarak, hingga minimnya fasilitas membuat pendidikan masih menjadi kemewahan bagi sebagian besar masyarakat di wilayah ini.
Yang menamatkan pendidikan menengah atas hanya 19,46 persen. Sementara lulusan perguruan tinggi lebih kecil lagi—8,78 persen.
Selebihnya tersebar pada jenjang rendah: 20,73 persen tamat SD, 12,41 persen tamat SMP, dan 11 persen belum menuntaskan pendidikan dasar.
Kondisi ini menghadirkan ironi tersendiri. Di tengah bonus demografi yang mulai dirasakan, Buton Utara justru berisiko tergelincir dalam jebakan generasi tanpa daya saing.
Sebab, usia produktif tak berarti banyak jika tak dibekali keterampilan dasar, apalagi pendidikan tinggi.
Seorang guru di Bonegunu, mengaku sering kehilangan siswa di tengah jalan. “Mereka harus ikut bantu orang tua cari makan. Sekolah jadi nomor dua. Kadang nomor tiga,” ucapnya dengan nada getir.
Ia paham, persoalannya bukan hanya soal semangat, tapi soal realitas hidup.
Para pemerhati pendidikan pun bersuara. Mereka menyebut, pembangunan Buton Utara terlalu lama terfokus pada fisik.
“Kalau jalan sudah diaspal, tapi anak-anak tetap buta huruf, maka kita tak sedang maju. Kita hanya bergeser,” tegas seorang pemerhati yang enggan dipublis namanya, Sabtu, 14 Juni 2025.
Angka-angka dari Dukcapil itu bisa jadi lampu merah. Tapi bisa juga jadi titik tolak. Jika ada keberpihakan nyata: beasiswa yang adil, SMK yang relevan dengan potensi lokal, dan program pemberantasan buta huruf yang menjangkau dusun terjauh.
Semua itu bukan mustahil. Butuh keberanian politik. Butuh kesungguhan sosial.
Karena pendidikan bukan hanya jalan ke masa depan. Ia adalah masa depan itu sendiri. Dan Buton Utara belum terlambat, kalau mau mengejarnya mulai hari ini.
Reporter: Tim Redaksi | Editor: Edy Basri
Sumber: Data Dukcapil Kemendagri, Desember 2024
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan