Katasulsel.com

Portal berita terpercaya yang mengulas Indonesia dari jantung Sulawesi Selatan. Aktual, tajam, dan penuh makna.

Makassar

Bupati Syaharuddin Jemput Langsung Jemaah Haji Sidrap di Asrama Haji Sudiang-Maros/Makassar

Makassar, Katasulsel.com — Langkahnya mantap. Tatapannya teduh. Di antara deretan koper dan peluh para jemaah yang baru pulang dari Tanah Suci, Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, berdiri menyambut mereka satu per satu. Di Asrama Haji Sudiang, Makassar, Senin siang itu, hangatnya pelukan lebih bermakna dari sekadar formalitas.

Tak banyak pemimpin daerah yang rela hadir langsung di dua sisi perjalanan spiritual warganya: saat keberangkatan, dan kini, saat kepulangan. Tapi Syaharuddin memilih untuk menunaikan keduanya. “Ini bukan sekadar kewajiban pemerintahan,” katanya singkat. “Tapi amanah kemanusiaan.”

263 jemaah haji asal Kabupaten Sidrap telah menuntaskan rukun Islam kelima. Mereka tergabung dalam Kloter 7 Embarkasi Makassar dan berangkat sejak awal Mei 2025. Kini, saat tanah air kembali memeluk mereka, Bupati hadir, tidak hanya dengan tangan terbuka, tapi juga dengan mata yang berkaca.

“Perjalanan ini bukan ringan. Raga diuji, jiwa dilatih. Saya ingin memastikan bahwa mereka disambut dengan penuh cinta, sebagaimana mereka dilepas dulu dengan penuh harap,” ujar Syaharuddin, mengenakan batik biru dan kopiah hitam.

Kehadiran langsung Syaharuddin juga menjadi simbol komitmen Pemkab Sidrap dalam pelayanan ibadah haji yang menyeluruh. Tak berhenti pada logistik dan administratif, tapi menyentuh sisi batin dan penghormatan sosial. Jemaah dari KBIHU Annur Grup, yang paling awal tiba di Sudiang, menyebutnya “pemimpin yang bukan hanya memimpin, tapi membersamai.”

Sebelumnya, saat pelepasan jemaah pada April lalu, Bupati juga memecah tradisi. Ia melepas jemaah langsung dari Rumah Jabatan Bupati Sidrap, menjadikannya sebagai rumah rakyat yang memberangkatkan tamu Allah. Di sana, ia memberi pesan: jaga niat, jaga kesehatan, dan jaga kebersamaan.

Kini, di Sudiang, ia mengulangi pesan yang sama — kali ini dengan tambahan haru. “Selamat datang kembali. Sidrap bangga. Semoga haji yang mabrur, dan semoga negeri ini turut mendapat berkahnya,” ucapnya lirih sambil membimbing seorang nenek jemaah menuju aula.

Di tengah keramaian, terdengar takbir lirih dari sudut-sudut asrama. Ada yang menangis. Ada yang tersenyum. Ada yang tak percaya bisa pulang dan dijemput langsung oleh pemimpin daerahnya.

Bagi Syaharuddin Alrif, menyambut jemaah bukan tugas sekali waktu. Itu adalah bentuk kehadiran pemimpin di saat rakyatnya paling membutuhkan: ketika hendak berangkat menuju surga, dan ketika kembali membawa cerita dari sana.(*)

Reporter l Tipue Sultan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version