Katasulsel.com

Portal berita terpercaya yang mengulas Indonesia dari jantung Sulawesi Selatan. Aktual, tajam, dan penuh makna.

HEADLINE

Duel Timur Tengah: Iran vs Israel — Siapa Kuat Kekuatan Militernya?

Iran Vs Israel

Katasulsel.com, Internasional — Denting senjata kembali terdengar di tanah para nabi. Tapi kali ini, bukan peringatan. Ini duel.

Duel dua kekuatan yang selama ini hanya bertarung lewat bayangan. Kini terang-terangan. Iran dan Israel. Timur Tengah kembali berdarah.

Serangan udara Israel ke fasilitas nuklir Iran di Natanz menjadi pemantik. Jet-jet F-35I menukik senyap, presisi tinggi, tak terdeteksi radar.

Sasarannya: jantung dari ambisi nuklir Teheran. Hantaman pertama sukses. Tapi tak ada pihak yang menang hanya karena memukul lebih dulu. Iran membalas.

Drone Shahed dan rudal balistik Haj Qassem diluncurkan dari berbagai arah. Ledakan terjadi di Negev. Sirene meraung di Tel Aviv. Tiga belas orang tewas. Puluhan luka-luka. Tidak ada yang bersih di perang ini.

Jika dunia bertanya siapa lebih kuat, jawabannya tergantung siapa yang Anda percaya. Iran memiliki lebih dari 610 ribu tentara aktif. Tambah satu juta cadangan.

Plus Garda Revolusi yang fanatik. Di belakang mereka, gudang rudal: Shahab, Emad, Sejjil, dan Zolfaghar. Jangkauan? Hingga 2.000 km.

Termasuk ke jantung Israel. Iran juga punya drone tempur dalam jumlah besar, dan jaringan milisi regional yang bisa bergerak serentak.

Israel punya angka yang lebih ramping. Sekitar 170 ribu pasukan aktif. Tapi keunggulannya ada pada kecanggihan. Sistem pertahanan Iron Dome sudah terbukti mematahkan ratusan rudal sekaligus. David’s Sling dan Arrow siap meladeni rudal balistik.

Di langit, F-35I Adir menjadi momok. Di darat, unit khusus seperti Sayeret Matkal bekerja senyap dan mematikan. Israel memang kecil secara geografis, tapi bisa mengguncang kawasan hanya dengan satu serangan balasan.

Persenjataan nuklir jadi kartu tersembunyi. Israel tak pernah mengakui, tapi dunia tahu: mereka punya. Iran? Masih dicurigai membangunnya. Tapi itulah pangkal dari semuanya. Ketakutan. Ketegangan. Kecurigaan. Dan akhirnya: konflik.

Pertempuran ini bukan soal menang atau kalah di lapangan. Tapi soal supremasi regional. Siapa yang mengontrol narasi. Siapa yang bisa menggertak dengan rudal. Siapa yang bisa bertahan paling lama dalam tekanan politik, ekonomi, dan militer.

Sementara itu, dunia menahan napas. Harga minyak dunia melambung. Pasar finansial berguncang. PBB bingung. Washington mendesak de-eskalasi. Moskow menghitung untung-rugi. Dan Beijing memilih diam. Tapi semua tahu: jika dua kekuatan ini benar-benar melangkah ke tahap berikutnya, Timur Tengah takkan sama lagi.

Langit malam di kawasan itu kini tak hanya gelap. Tapi penuh suara. Ledakan. Dentuman. Dan ratapan. Rudal masih terbang. Drone masih meluncur. Dan kita semua menunggu—siapa yang bicara terakhir: diplomasi, atau kehancuran. (Edybasri)

Silakan Klik: Katasulsel.com untuk menonton live ketegangan kedua negara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup
Exit mobile version