Pesawat Saudi Airlines Mendarat Darurat di Kualanamu Akibat Ancaman Bom

Perbesar

Deli Serdang, katasulsel.com — Sebuah pesawat komersial milik maskapai Saudi Airlines dengan rute Jeddah–Jakarta melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara, Selasa (17/6) sekitar pukul 10.55 WIB.

Pendaratan tersebut dilakukan menyusul laporan adanya ancaman bom di dalam pesawat. Setelah pesawat mendarat, seluruh penumpang dan awak dievakuasi dengan cepat sesuai prosedur keamanan penerbangan.

“Benar, saat ini tim Jibom Brimob masih melakukan screening terhadap pesawat Saudi Air tersebut. Informasi awal yang kami terima, ada ancaman bom di dalam pesawat,” ujar Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan, saat dikonfirmasi oleh Metrotvnews.com.

TNI Terima Kasih, Polres Sidrap Respons Cepat Curanmor Sepeda Motor Milik Putrinya

18 jam

Proses pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh oleh tim penjinak bom dari Brimob Polda Sumut. Area sekitar pesawat disterilkan dan dijaga ketat. Belum ada informasi resmi mengenai sumber atau bentuk ancaman, serta siapa yang memberikan peringatan tersebut.

Ferry menjelaskan bahwa pendaratan darurat merupakan tindakan prosedural yang diambil demi menjamin keselamatan seluruh penumpang dan kru pesawat. Hingga laporan ini diterbitkan, proses penyisiran masih berlangsung dan belum ditemukan benda mencurigakan.

“Kami belum bisa menyimpulkan apa pun sebelum seluruh prosedur selesai dilakukan,” tambahnya.

Air Mata di Tengah Kepulangan: Seorang Jamaah Haji Sidrap Tutup Usia, Disambut dengan Doa dan Duka

20 jam

Pihak kepolisian bekerja sama dengan otoritas bandara untuk memastikan keamanan penuh sebelum pesawat diizinkan kembali terbang atau ditarik ke apron. Sementara itu, aktivitas penerbangan lain di Bandara Kualanamu berjalan dengan pengawasan tambahan.

Saudi Airlines belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait insiden ini. Pihak Kementerian Perhubungan RI juga masih memantau situasi dan menunggu laporan lengkap dari otoritas bandara dan kepolisian.

Insiden ini menjadi perhatian publik karena menyangkut keselamatan penerbangan internasional. Pihak berwenang mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi.(*)

Editor: Harianto