Sungguh Mulia Babinsa TNI di Sidrap Ini, Sudah Dihianati Malah Tetap Maafkan Eks Karyawannya
Setelahnya, Serka Irwan datang lagi ke Mapolres Sidrap. Kedatangannya untuk mengakhiri. Ia mencabut laporannya dan memilih jalan damai: Restoratif Justice.
Alasannya sederhana tapi dalam: anaknya sudah tahu motor itu ditemukan. Pelaku masih muda. Barang bukti kembali. Dan, lebih dari itu, ia percaya pada kerja cepat polisi.
Kasus ini memang ditutup. Tapi menyisakan catatan penting.
Pertama, kejahatan bisa datang dari orang terdekat. Tapi penyelesaiannya tidak selalu harus dengan hukuman.
Kedua, kecepatan Polres Sidrap dalam menindak perkara ini memperlihatkan sistem kerja yang responsif dan solid — dari level komando Kapolres hingga eksekusi lapangan oleh PPJP (Pasukan Papa Jarang Pulang) yang digerakkan Ipda Khadafi.
Ketiga, jalur damai bukan berarti kompromi terhadap hukum. Tapi membuka ruang untuk pemulihan.
Untuk perbaikan. Dan itu yang dipilih Serka Irwan — seorang ayah yang sebenarnya hanya ingin melihat anaknya tetap bisa kuliah tanpa trauma.
Kasat Reskrim AKP Setiawan Sunarto, didampingi Kanit Pidum Ipda Eka Satri, membenarkan pencabutan laporan itu.

“Semua berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak. Barang bukti sudah kembali, dan pelaku menyatakan siap memperbaiki diri.”
AKP Setiawan Sunarto juga menyampaikan apresiasi atas pilihan bijak dari Serka Irwan.
“Kami tetap menjunjung tinggi proses hukum, tapi kami juga menghargai upaya damai yang dilandasi itikad baik dari kedua pihak,” ujarnya singkat.
📢 Ikuti Katasulsel.com di WhatsApp!
Dapatkan berita terpercaya dan update setiap hari langsung di ponsel Anda.
👉 Klik di sini & tekan Ikuti