Olahan Tiram dan Kewirausahaan Perempuan: Ikhtiar Inovatif FEB Unhas untuk Ekonomi Pesisir Barru
BARRU, Katasulsel.com – Di tengah riak tenang pesisir Barru, geliat pemberdayaan ekonomi perempuan kini menemukan bentuk baru: tiram yang tidak lagi hanya dibakar, tetapi diolah menjadi produk bernilai tinggi—sebuah narasi transformasi yang digerakkan oleh ilmu, kolaborasi, dan kepedulian.
Pada 16 Juli 2025, Tim Pengabdian Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin (FEB Unhas) melaksanakan program bertajuk “Pemberdayaan Minat Kewirausahaan Kelompok Perempuan Pesisir melalui Inovasi Olahan Tiram Bakar di Kabupaten Barru.” Program ini adalah bagian dari skema PPMU-PKM Unhas yang dirancang sebagai jembatan konkret antara dunia akademik dan realitas sosial.
Dipimpin oleh Dr. Wahda, SE., M.Pd., M.Si., kegiatan ini hadir bukan sekadar sebagai pelatihan keterampilan, tetapi sebagai platform pemberdayaan dan advokasi ekonomi mikro yang menyasar kelompok perempuan pesisir—segmen masyarakat yang kerap berada di tepi perhatian pembangunan.
Potensi Lokal, Visi Global
Barru dikenal sebagai salah satu sentra budidaya tiram di Sulawesi Selatan. Namun, selama ini potensi tersebut lebih banyak tersaji dalam bentuk konsumsi tradisional: dibakar atau dijual mentah. Nilai ekonominya rendah, dan perempuan yang terlibat di sektor ini masih tergolong rentan secara finansial.
Melalui kegiatan ini, Tim PKM FEB Unhas mencoba menyalakan obor baru: menciptakan nilai tambah dari tiram melalui inovasi kuliner—mulai dari nugget tiram, dimsum tiram, hingga olahan kreatif lainnya yang belum banyak dikenal pasar. Selain demo masak dan resep sederhana, pelatihan juga dilengkapi dengan materi manajemen keuangan usaha, digital marketing, hingga prinsip produksi ramah lingkungan.
Dalam sambutannya, Kepala DPMDPPKBPPA Barru, Jamaluddin, S.Sos., MH, menyatakan apresiasi tinggi terhadap langkah kolaboratif ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya memoles produk, tetapi juga memperkuat kapasitas sosial dan ekonomi perempuan pesisir sebagai pelaku utama dalam roda kecil ekonomi lokal.
SDGs dalam Aksi Nyata
Kegiatan ini tidak hanya membidik dampak ekonomi, tetapi juga selaras dengan arah pembangunan berkelanjutan. Tiga Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menjadi poros:
Tanpa Kemiskinan (SDG 1),
Kesetaraan Gender (SDG 5), dan
Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi (SDG 8).
Bersambung…
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar