Buton Utara, katasulsel.com — Kepadatan penduduk Kabupaten Buton Utara pada 2024 tercatat hanya sekitar 42 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menempatkan Butur sebagai salah satu wilayah dengan kepadatan terendah di Sulawesi Tenggara.
Di balik ketenangan geografis ini, tersimpan tantangan serius dalam hal pemerataan layanan publik. Bukan hanya soal jumlah fasilitas, tapi tentang jarak, keterjangkauan, dan konsistensi pelayanan yang mampu hadir di tengah masyarakat yang tersebar.
Dengan total penduduk 65.191 jiwa dan komposisi demografi yang didominasi usia muda, kebutuhan dasar seperti sekolah, puskesmas, air bersih, serta infrastruktur digital harus tersedia merata. Namun dalam wilayah yang luas dengan penyebaran penduduk yang renggang, pembangunan tak bisa mengandalkan pendekatan sentralistik.
Sekolah yang hanya ada di ibukota kecamatan tak cukup bagi anak-anak di dusun terpencil. Begitu pula puskesmas, yang fungsinya lebih dari sekadar bangunan, tapi titik temu antara negara dan hak-hak warga untuk hidup sehat.
Pemerintah daerah dihadapkan pada dilema klasik antara efisiensi anggaran dan keadilan akses. Pembangunan satu fasilitas di pusat keramaian mungkin menjangkau lebih banyak orang, tapi meninggalkan mereka yang tinggal jauh dari pusat sebagai warga kelas dua.
Tidak ada komentar