Jakarta, Katasulsel.com — Camelia Panduwinata Lubis, Sekretaris Jenderal Kerapan Indonesia Tanah Air (KITA), menyampaikan ucapan Selamat Hari Anak Nasional dengan penekanan pada pentingnya pendidikan dan penguasaan teknologi sebagai fondasi masa depan anak-anak Indonesia.
Dalam pernyataannya yang disampaikan dari Jakarta, Rabu, 23 Juli 2025 Camel — sapaan akrabnya — menggarisbawahi bahwa anak-anak bukan hanya generasi penerus, tetapi juga fondasi dari arah dan kemajuan peradaban bangsa ke depan.
Dalam refleksi atas Hari Anak Nasional, Camel mengutip konstitusi sebagai pijakan moral dan hukum yang tidak bisa dinegosiasikan.
“Pasal 28B ayat (1) UUD 1945 sudah sangat jelas menyatakan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi. Ini bukan sekadar seruan moral, tetapi mandat konstitusi,” ujarnya kepada katasulsel.com, dengan nada tegas namun lembut.
Namun bagi Camel, perlindungan anak bukan sekadar dimaknai sebagai pembebasan dari kekerasan fisik atau verbal, tetapi juga dari ketertinggalan akses terhadap pendidikan bermutu, literasi digital, dan teknologi yang adaptif terhadap zaman.
Di era smart society seperti sekarang, kata Camel, kecerdasan artifisial, pembelajaran berbasis teknologi, dan internet tidak bisa lagi dianggap sebagai pelengkap. “Smart inteligensia bukan barang mewah, tapi kebutuhan dasar anak-anak hari ini untuk menjadi pemimpin di masa depan,” tuturnya.
Lebih dari itu, Camel menaruh harapan besar pada pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sipil untuk bekerja dalam orkestrasi bersama agar setiap anak di Indonesia, baik di kota besar maupun daerah terpencil, mendapatkan kesempatan yang sama untuk tumbuh cerdas dan berdaya.
Ia mendorong agar program-program pendidikan nasional lebih berani memanfaatkan teknologi digital, dari e-learning hingga coding literacy, bahkan sejak usia dini.
“Pendidikan berkualitas itu bukan soal hafalan, tapi bagaimana anak-anak kita mampu berpikir kritis, berimajinasi luas, dan memecahkan masalah. Dan hari ini, teknologi bisa jadi jembatan untuk itu, bukan tembok penghalang,” ucap Camel yang juga dikenal aktif mengadvokasi hak-hak perempuan dan kelompok rentan.
Dalam konteks Hari Anak Nasional tahun ini, Camel menilai bahwa perayaan tak cukup hanya berupa seremonial, tetapi harus menjadi momentum koreksi kebijakan dan aksi nyata. Ia mengajak semua pihak untuk tidak lagi memosisikan anak sebagai objek pembangunan, melainkan subjek aktif yang harus dilibatkan dalam desain masa depan bangsa.
“Anak-anak kita hari ini sedang hidup di era yang penuh tantangan sekaligus peluang. Kita bisa memilih untuk mempersenjatai mereka dengan ilmu dan etika, atau membiarkan mereka bertarung tanpa bekal. Saya memilih yang pertama,” ujarnya dengan nada yakin.
Menutup pernyataannya, Camel mengucapkan selamat kepada seluruh anak Indonesia dari Sabang sampai Merauke, sambil menyelipkan doa yang menggambarkan visi besarnya.
“Selamat Hari Anak Nasional.
Semoga kalian tumbuh menjadi generasi yang tangguh, bahagia, dan mampu mengukir sejarah baru bagi Indonesia — dengan semangat belajar, berkarya, dan berbagi,” pungkasnya.(*)
Editor: Tipue Sultan
Tidak ada komentar