Gabung WhatsApp

Remaja di Bone Tewas Bersimbah Darah di Ayunan, Bunuh Diri Atau Terbunuh?

Katasulsel.com
23 Jul 2025 14:17
2 menit membaca

Bone, katasulsel.com — Pagi yang biasanya tenang di Dusun Ajangmatekko, Desa Lebbae, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, Selasa, 22 Juli 2025, mendadak berubah menjadi panggung horor.

Seorang pemuda ditemukan tewas dengan luka menganga di leher, mengguncang perasaan warga dan memunculkan tanda tanya besar di balik cara kematiannya.

Korban adalah Sultang (22), seorang petani muda yang dikenal kalem, nyaris tak pernah terlibat dalam percakapan panjang di warung kopi atau obrolan selepas Magrib.

Ia ditemukan tak bernyawa di bawah rumah panggung miliknya sendiri — bukan tergeletak biasa, melainkan tergantung di sebuah ayunan, bersimbah darah, dengan sayatan sepanjang hampir sejengkal tangan dewasa di bagian lehernya.

Temuan ini sontak menciptakan gelombang kepanikan di tengah masyarakat yang sedang menjalani rutinitas pagi.

Kabar itu menyebar lebih cepat dari suara ayam berkokok. Beberapa warga langsung mengerumuni rumah korban, sementara keluarga nyaris tak bisa berkata-kata melihat kondisi Sultang yang mengenaskan.

“Pertama ditemukan oleh pihak keluarganya sendiri, di ayunan. Darah sudah banyak. Saya tidak berani lihat dekat-dekat,” ujar seorang warga yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Tak butuh waktu lama, aparat dari Polsek Ajangale tiba di lokasi. Dengan protokol ketat, mereka memasang garis polisi, mengamankan lokasi, mengumpulkan barang bukti, dan memeriksa saksi di sekitar tempat kejadian. Jenazah Sultang langsung dievakuasi untuk keperluan autopsi.

Meski polisi belum mengeluarkan pernyataan resmi, spekulasi warga telanjur berkembang liar. Ada yang percaya ini murni kasus bunuh diri. Namun tak sedikit pula yang mencurigai adanya unsur lain di balik kematian tragis ini.

Luka di leher yang dalam dan panjang memunculkan dugaan bahwa ini bukan sekadar keputusan putus asa — tapi bisa jadi jejak dari sebuah peristiwa yang lebih gelap.

“Kalau bunuh diri, masa iya lukanya seperti itu? Terlalu ekstrem. Kami berharap polisi terbuka. Jangan ada yang ditutup-tutupi,” ujar tokoh masyarakat setempat.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan dari pihak kepolisian baik di tingkat Polsek Ajangale maupun dari Humas Polres Bone.

Warga kini menanti, bukan hanya hasil autopsi, tapi juga jawaban atas misteri yang membayangi kematian Sultang.

Ajangmatekko hari ini tidak hanya berduka — ia juga dihantui teka-teki yang belum terjawab. (*)

Editor: Harianto

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x