Mahasiswa KKN UMS Rappang Kobarkan Semangat Merah Putih di Desa Maddenra
Sidrap, Katasulsel.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menjadi motor penggerak semangat nasionalisme di Desa Maddenra, Kecamatan Kulo, Kabupaten Sidrap. Lewat kegiatan kolaboratif yang berlangsung sejak 3 hingga 5 Agustus 2025, mereka menggugah semangat kebangsaan warga desa dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia.
Bekerja sama dengan rekan-rekan dari Universitas Hasanuddin, IAIN Makassar, dan STIE Makassar, mahasiswa KKN UMS Rappang tidak sekadar menyelenggarakan lomba-lomba rakyat. Mereka menghadirkan atmosfer persatuan yang kental, menyatukan berbagai lapisan masyarakat dalam sukacita merayakan kemerdekaan.
“Kehadiran mahasiswa membawa angin segar. Mereka bukan hanya membantu desa, tetapi juga membangkitkan semangat kami,” ujar Andi Rahim, Kepala Desa Maddenra, saat membuka kegiatan di pelataran kantor desa yang baru dibangun.
Lomba-lomba tradisional seperti balap karung, tarik tambang, hingga hias tumpeng dan senam kreasi ibu-ibu, menjadi media interaksi antara mahasiswa dan masyarakat. Tidak hanya menciptakan kegembiraan, kegiatan ini juga menjadi ruang edukasi nilai-nilai kebangsaan yang dikemas secara menyenangkan.
Menurut Sandi Lubis, S.IP., M.A.P., dosen pembimbing lapangan UMS Rappang, keterlibatan aktif mahasiswa dalam kegiatan kemasyarakatan seperti ini merupakan bagian penting dari pembentukan karakter dan tanggung jawab sosial. “Mereka belajar langsung dari masyarakat, dari kehidupan nyata, bukan sekadar teori. Inilah esensi KKN,” ungkapnya.
Adrian, Koordinator KKN VII UMS Rappang, menambahkan bahwa seluruh kegiatan dirancang untuk menjalin kedekatan emosional antara mahasiswa dan warga. “Kami ingin keberadaan kami bermakna, bukan sekadar formalitas. Kegiatan ini kami harapkan menjadi kenangan positif yang terus tumbuh dalam ingatan warga,” katanya.
Kemeriahan di Desa Maddenra bukan sekadar perayaan tahunan. Bagi mahasiswa KKN UMS Rappang dan rekan-rekan kolaboratornya, ini adalah bentuk nyata kontribusi perguruan tinggi dalam membina semangat kebangsaan hingga ke pelosok desa.
“Semangat kemerdekaan tidak hanya digelorakan di kota, tapi juga dari desa. Dari sini, kami belajar, tumbuh, dan memberi arti bagi Indonesia,” pungkas Adrian. (*)
Editor: Tipoe Sultan
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar