Sinjai, katasulsel.com — Sidrap mengawali langkahnya di Praporprov XVIII Sulsel dengan gebrakan kelas atas. Menghadapi Soppeng di Stadion Andi Bintang, Rabu (6/8/2025), anak asuh Syafril Usman menyulap laga perdana Grup C menjadi ajang unjuk gigi. Skor akhir 7-0 bukan sekadar kemenangan, melainkan pernyataan tegas: Sidrap datang bukan untuk bermain-main.
Sejak wasit meniup peluit pertama, Sidrap langsung memainkan tempo tinggi. Gaya permainan menyerupai “total football” khas Belanda era keemasan: cair, presisi, dan agresif. Barisan gelandang Sidrap mengunci lini tengah, memutus suplai bola lawan, dan memaksa Soppeng bermain di setengah lapangannya sendiri.
Farhan, sang kapten yang tampil bak regista modern, membuka kran gol di menit ke-3 lewat sepakan terukur dari dalam kotak penalti. Dua gol berikutnya dicetak oleh predator muda, Galih, masing-masing di menit ke-25 dan 35 — membuat babak pertama berakhir dengan keunggulan 3-0.
Seolah belum cukup, Galih melengkapi malam magisnya dengan gol ketiga di menit ke-55. Hat-trick di laga pembuka? Nama Galih pantas masuk radar pemandu bakat yang kini memantau arena praporprov. Sisanya? Parade gol berlanjut: Fahri mencatatkan namanya di papan skor pada menit ke-75, sementara Moris menutup pesta dengan brace di menit ke-83 dan 90+3.
Meski menang telak, Pelatih Syafril Usman enggan terbuai. “Turnamen ini bukan sprint, tapi maraton. Kami baru melewati satu babak. Masih ada laga berikut yang menanti, dan lawan-lawan lain tidak akan tinggal diam,” ujarnya usai laga, mengingatkan tim agar tak kehilangan fokus dan tetap bermain dengan kaki di tanah.
Manajer tim, Jasman, mengapresiasi semangat juang anak-anak Sidrap yang tampil penuh determinasi. “Yang kita lihat hari ini adalah hasil dari disiplin latihan, bukan sulap semalam. Tapi sepak bola itu kejam bagi yang cepat puas. Kita harus konsisten,” ucapnya tegas.
Dari bangku federasi lokal, Ketua Askab PSSI Sidrap, Abdul Rahman, tampak puas. Ia menilai hasil ini sebagai validasi dari kerja panjang: dari latihan fisik yang ketat, chemistry tim yang dibangun lewat uji coba, hingga kedewasaan taktik di lapangan. “Ini bukan keberuntungan. Ini buah dari proses panjang,” katanya.
Dengan hasil ini, Sidrap menempati posisi teratas klasemen Grup C, unggul selisih gol dari pesaing lain seperti Gowa dan tuan rumah Sinjai. Tapi jalan ke Porprov XVIII di Wajo-Bone masih panjang. Sidrap harus terus menjaga ritme permainan — karena, seperti dalam sepak bola, satu momen lengah bisa jadi titik balik.
Kini, publik Sidrap boleh berharap. Jika performa seperti ini terus dipertahankan, bukan tidak mungkin piala Porprov akan datang ke tanah Nene’ Mallomo.
Editor: Harianto
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar