Selasa, 19 Agu 2025
Tonton KAT TV

Hidroponik dari Botol Bekas: Catatan Kecil dari Alesilurungnge-Wajo

Katasulsel.com
16 Agu 2025 14:58
Feature 0 70
3 menit membaca

Siapa bilang barang bekas selalu berakhir di tempat sampah? Tidak kok. Semua bisa bermanfaat…

Penulis: Farah Herdiana
Mahasiswa KKN-T Gelombang 114
Inovasi pengembangan desa
Universitas Hasanuddin

Di Desa Alesilurungnge, Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo, saya dan teman-teman KKN justru membuktikan sebaliknya.

Botol plastik yang biasanya hanya jadi limbah, kami ubah menjadi instalasi hidroponik sederhana yang bisa menumbuhkan sayuran segar.

Prosesnya tidak sebentar. Dimulai sejak 23 Juli hingga 13 Agustus 2025. Posko KKN kami seakan berubah jadi bengkel kecil.

Botol-botol dikumpulkan, dibersihkan, lalu dipotong. Kami buat lubang tanam di bagian samping, pasang sumbu, isi dengan rockwool, lalu tuangkan larutan nutrisi yang sudah kami racik dengan takaran sesuai.

Sistem yang kami pilih adalah sistem sumbu tanpa sirkulasi. Sangat sederhana, tanpa pompa, tanpa kabel listrik.

Dan itu yang kami sukai: mudah ditiru siapa saja. Bibitnya pun sederhana, hanya kangkung dan sawi hijau. Tapi melihat tunas-tunas kecil itu tumbuh dari botol bekas, rasanya seperti melihat harapan baru lahir dari barang yang tadinya dianggap tidak berguna.

Saya masih ingat komentar salah satu warga ketika instalasi itu dipasang di halaman kantor desa. Ia berkata sambil tersenyum, “Ide ini sederhana, tapi bermanfaat. Kami bisa menanam sayur tanpa harus punya kebun luas.”

Kalimat itu menegaskan bahwa apa yang kami lakukan tidak berhenti sebagai eksperimen mahasiswa, tapi benar-benar bisa menyentuh kebutuhan warga.

Bagi saya pribadi, hidroponik dari botol bekas ini punya makna lebih. Ia bukan sekadar soal menanam kangkung atau sawi. Ia tentang bagaimana kita memanfaatkan apa yang ada di sekitar. Tentang bagaimana sampah plastik bisa punya “hidup kedua”. Dari masalah lingkungan, berubah jadi bagian dari solusi.

Kegiatan ini memang kecil. Hanya beberapa puluh botol yang berjajar di halaman desa. Tapi bagi saya, ia simbol inovasi desa yang bisa tumbuh dari hal-hal sederhana. Bahwa pembangunan tidak selalu harus dimulai dengan proyek besar. Kadang, cukup dengan botol plastik, nutrisi, dan sedikit ketekunan.

Sebagai mahasiswa KKN, saya tentu akan kembali ke kampus setelah masa tugas selesai. Tapi saya berharap instalasi hidroponik ini bisa terus dirawat, dikembangkan, bahkan ditiru oleh warga di rumah masing-masing.

Bayangkan kalau setiap rumah punya dua-tiga botol hidroponik, desa ini tidak hanya punya sayur segar setiap hari, tapi juga ikut mengurangi sampah plastik yang mencemari lingkungan.

Itulah catatan kecil saya dari Alesilurungnge. Dari botol bekas, kami belajar bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti berkreasi. Justru dari keterbatasanlah, ide-ide sederhana sering kali lahir.(*)

Editor: Edy Basri (Pemred Katasulsel.com)

—————————————-
Baca selengkapnya di: https://katasulsel.com/2025/08/16/toga-apotek-hidup-yang-tumbuh-di-kantor-desa-alesilurungnge-wajo/

Tonton Kat TV klik:https://katasulsel.com/nonton-kat-tv/

Ikuti Saluran Kami:https://whatsapp.com/channel/0029Vaj6suo0bIdwWDi9FC0b
—————————————-

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )