Jakarta, katasulsel.com — Sinergi lintas institusi kembali mewarnai dunia pendidikan Indonesia. Institut Agama Islam Rawa Aopa Konawe Selatan (IAI Rawa Aopa KSR) bersama Institut Agama Islam Nahdlatul Ulama (IAI NU) Bangil, berkolaborasi dengan PB IKAMI Sulsel serta BPP KKSS, sukses menyelenggarakan kuliah umum daring menghadirkan akademisi dari Stanford University, Amerika Serikat.
Kuliah umum ini digelar melalui platform Zoom dan dirancang sebagai jembatan antara pendidikan formal di kelas dengan pengalaman praktis akademisi global. “Kami ingin membuka cakrawala mahasiswa, agar mereka belajar langsung dari pakar dunia. Itu akan memperkaya cara pandang mereka terhadap ilmu,” ujar Ismail Suardi Wekke, Academic Development Fellowship IAI Rawa Aopa KSR, yang menjadi penggagas program.
Ismail menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata model kolaborasi tiga pilar—perguruan tinggi, organisasi mahasiswa, dan organisasi kekeluargaan—yang mampu menghadirkan dampak luas. Ia menambahkan, inisiatif tersebut berangkat dari aspirasi mahasiswa yang ingin mengetahui lebih banyak tentang perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan peluang riset global.
Di sisi lain, keterlibatan KKSS dan IKAMI Sulsel memperlihatkan peran penting komunitas dalam mendorong pendidikan tinggi. Melalui jejaring yang luas, keduanya memfasilitasi komunikasi hingga memastikan akses yang lebih terbuka bagi mahasiswa di berbagai daerah. “Ini bukti bahwa dukungan kolektif bisa menghadirkan akademisi kelas dunia di hadapan mahasiswa Indonesia,” kata Andi In’amul, Ketua Umum PB IKAMI Sulsel.
Dalam kuliah umum, Dr. Mansur Maturidi Arief memaparkan perkembangan terbaru teknologi AI dan big data. Dengan gaya interaktif, ia membagikan pengalaman risetnya sekaligus menekankan pentingnya pendekatan interdisipliner. “Inovasi bukan hanya teknologi, tetapi juga kolaborasi lintas disiplin dan lintas budaya,” tegasnya.
Sesi diskusi berlangsung hangat. Mahasiswa aktif bertanya seputar etika AI, tantangan riset global, hingga peluang kontribusi generasi muda Indonesia di kancah internasional. Antusiasme ini menjadi bukti bahwa ruang belajar virtual mampu menghadirkan atmosfer intelektual yang kaya.
Kesuksesan kuliah umum ini mendorong IAI Rawa Aopa KSR menjadikannya sebagai agenda berkelanjutan. “Kami akan terus menjalin kerja sama internasional agar mahasiswa dapat merasakan langsung pengalaman akademik global,” ungkap Ismail.
Langkah ini menunjukkan bahwa kolaborasi strategis antara kampus, organisasi mahasiswa, dan komunitas mampu membuka jalan baru dalam pemajuan pendidikan. Dari ruang daring, lahirlah ruang bersama untuk membangun generasi yang siap bersaing di era global.(*)
Editor: Edy Basri
Tidak ada komentar