Minggu, 17 Agu 2025

Tonton Kat TV — Live & Terbaru

Klik tombol di bawah untuk menonton melalui situs resmi Kat TV.

▶ Tonton Kat TV

atau buka: https://katasulsel.com/nonton-kat-tv/

TOGA: Apotek Hidup yang Tumbuh di Kantor Desa Alesilurungnge-Wajo

Katasulsel.com
16 Agu 2025 14:44
Feature Wajo 0 54
3 menit membaca

Awalnya, itu hanya sebidang tanah kosong di samping kantor desa. Gersang, penuh gulma, dan tidak ada yang melirik. Seperti lembar kertas yang dibiarkan kosong.

Penulis: Siti Lathifatul Aulia
Mahasiswa KKN-T Gelombang 114
Inovasi pengembangan desa
Universitas Hasanuddin

Tapi, pada akhir Juli 2025, sekelompok mahasiswa KKN-T datang dengan ide sederhana: “Mari kita isi kertas kosong itu.” Lahan yang tidak pernah diperhitungkan itu akhirnya disulap jadi kebun TOGA — Tanaman Obat Keluarga.

Prosesnya tidak instan. Dari 29 Juli sampai 13 Agustus, mahasiswa bersama warga mulai bekerja. Mencabut rumput liar, mencangkul tanah, meratakannya, menebar pupuk organik. Dari jauh mungkin tampak biasa. Tapi bagi kami, itu seperti melukis di atas kanvas: goresannya sederhana, tapi hasil akhirnya bisa memberi warna baru.

Lalu satu per satu tanaman ditanam: jahe, kunyit, kumis kucing, serai, temulawak, lengkuas. Nama-nama yang terdengar akrab, tapi sering dilupakan di dapur modern. Padahal di balik itu semua ada kekuatan besar: daya tahan tubuh meningkat, batuk reda, sakit perut sembuh, bahkan kulit bisa kembali sehat.

Yang membuat program ini berbeda adalah cara lahirnya. Bibit tidak datang dari toko besar atau paket proyek. Sebagian dicari mahasiswa, sebagian lagi hadiah dari warga. Ada yang dengan ringan hati mengambil rumpun kunyit dari belakang rumah, lalu menyerahkannya untuk ditanam bersama. Gotong royong dalam bentuk paling sederhana, tapi paling tulus.

Suasana penanaman lebih mirip pesta kecil. Mahasiswa, ibu-ibu PKK, warga desa, semuanya turun tangan. Tangan-tangan berbeda, tapi dengan tujuan yang sama: memberi hidup pada lahan yang sebelumnya mati.

Tantangan tentu ada. Panas terik membuat tanah cepat kering. Beberapa titik keras, enggan digarap. Tapi penyiraman rutin pagi dan sore membuat tanaman-tanaman itu tetap hidup. Dan dalam waktu singkat, daun hijau muda mulai tumbuh. Seperti ucapan “terima kasih” dari tanah kepada orang-orang yang merawatnya.

Seorang ibu PKK sempat berkata sambil tersenyum, “Alhamdulillah ada TOGA di kantor desa. Bisa dipakai sehari-hari, halaman juga jadi lebih rapi. Pas sekali nanti untuk penilaian desa 17 Agustus.” Kalimat sederhana, tapi mengandung kepuasan mendalam.

Kini, halaman kantor desa itu berubah wajah. Tidak lagi jadi ruang kosong yang dilupakan. Ia menjadi apotek hidup, menjadi laboratorium kecil bagi mahasiswa, menjadi simbol kemandirian bagi warga.

Program ini mungkin terlihat kecil. Tapi seperti pepatah: tak ada kayu, akar pun jadi; tak ada apotek, TOGA pun hadir. Dan justru dari hal-hal kecil itulah, perubahan besar biasanya dimulai.

Mahasiswa akan pulang. KKN akan selesai. Tapi tanaman-tanaman itu akan tetap tumbuh. Dan mungkin, suatu hari, ketika seorang anak kecil batuk, ibunya cukup berjalan ke kantor desa.

Memetik beberapa helai daun kumis kucing, merebusnya, dan menyajikannya hangat. Saat itu, program KKN yang sederhana ini akan terasa seperti investasi jangka panjang — bukan dalam bentuk uang, tapi dalam bentuk kehidupan. (*)

Editor: Edy Basri (Pemred Katasulsel.com)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x
x Gabung WhatsApp