Jumat, 29 Agu 2025
Tonton KAT TV

Summer School di Tohoku: Dari Barru ke Jepang, Menyulam Jembatan Ilmu

Katasulsel.com
28 Agu 2025 09:59
Feature ISW 0 47
2 menit membaca

Barru ketemu Tohoku. Itulah kesan pertama saat rombongan akademisi Indonesia hadir di seminar internasional yang digelar Senin (25/8/2025) lalu.

Laporan: Edy Basri

Universitas Muhammadiyah Barru, yang mungkin lebih dikenal di pesisir Sulawesi, tiba-tiba masuk ke gelanggang akademik Jepang.

Tidak sendiri. Mereka datang bersama Konsorsium Perguruan Tinggi dan Cendekiawan Nusantara (KPTCN) dan BOLT—sebuah jejaring akademik lintas negara.

Kedengarannya formal. Tapi suasananya cair. Bukan hanya soal presentasi ilmiah, melainkan juga pertukaran rasa: bagaimana orang Indonesia memandang Jepang, dan bagaimana Jepang melihat Asia Tenggara.

Acara dibuka Prof. Supari Muslim, Presiden KPTCN. Kata-katanya sederhana, tapi tajam: “Ini bukan sekadar summer school. Ini latihan menghadapi dunia.”

Maksudnya jelas: globalisasi bukan datang dari teori, melainkan dari perjumpaan langsung. Dari duduk satu ruangan, mendengar orang lain bicara, lalu menanggapi dengan sudut pandang sendiri.

Di panggung, Prof. Peter John Wanner melontarkan kalimat yang tak kalah menggugah: perguruan tinggi jangan hanya jadi menara gading, tapi penggerak peradaban. Risikonya? Harus mau riset. Harus mau inovasi. Harus siap bersaing.

Dari sisi Jepang, tampil Dr. Yuan dari Akita University. Materinya tentang metafora dalam pembelajaran bahasa. Sekilas tampak akademis sekali.

Tapi diskusi yang lahir justru mengalir, hangat, bahkan jenaka. Mahasiswa Indonesia bertanya dengan gaya khas mereka: kritis tapi santai.

Mahasiswa Jepang menanggapi dengan detail dan telaten. Sebuah pertemuan dua budaya yang asyik ditonton.

Namun, seminar hanyalah satu bagian. Sisanya adalah perjalanan. Para peserta diajak ke Universitas Tohoku, kampus riset ternama yang jadi kebanggaan Jepang.

Dari sana ke museum, lalu ke situs bersejarah. Sebuah rangkaian yang tidak hanya memperkaya ilmu, tapi juga menyalakan rasa ingin tahu.

Di balik semua itu, ada sosok Prof. Ismail Suardi Wekke, presiden terpilih BOLT. Ia menyebut kerja sama ini “strategis” — tapi kalimat berikutnya lebih jujur: “Kami ingin BOLT jadi jembatan. Akademisi Indonesia harus berani keluar, lalu kembali membawa sesuatu.”

Itulah poin pentingnya. Dari Barru ke Tohoku, dari seminar ke museum, dari riset ke obrolan santai, semua mengajarkan hal yang sama: belajar bukan hanya soal apa yang dibaca, tapi siapa yang ditemui.

Salah seorang peserta, Dr. Otto Fajarianto dari Universitas Negeri Malang, menutup dengan kalimat yang mewakili banyak orang: “Saya pulang dengan wawasan baru. Tidak hanya dari materi, tapi juga dari interaksi lintas negara. Rasanya seperti membuka jendela dunia.”

Jendela itu kini terbuka. Tinggal bagaimana kita tidak buru-buru menutupnya. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )