Sidrap, katasulsel.com — Kabupaten Sidenreng Rappang kembali meneguhkan posisinya sebagai salah satu lumbung pangan Sulawesi Selatan. Hal itu terlihat dalam panen raya padi di Desa Bila Riawa, Kecamatan Dua Pitue, Selasa (2/9/2025), yang dihadiri langsung oleh Bupati Sidrap, H Syaharuddin Alrif.
Hasil panen kali ini terbilang spektakuler. Dengan produktivitas 12.700 kilogram atau 12,7 ton per hektare, petani berhasil memecahkan capaian rata-rata nasional yang berada di kisaran 5—6 ton per hektare. Jika dikalkulasikan pada harga gabah Rp6.800 per kilogram, nilai ekonomi yang lahir dari satu hektare lahan mencapai Rp86,36 juta.
Dalam kesempatan itu, Syaharuddin menegaskan pentingnya inovasi teknologi pertanian yang berbasis pada good agricultural practices. “Keberhasilan ini bukan semata soal luasan lahan, tapi bagaimana kita menerapkan sistem budidaya yang presisi. Dari pemilihan varietas unggul, manajemen air melalui sistem irigasi berkelanjutan, hingga penggunaan pupuk berimbang sesuai kaidah agronomi,” ujarnya.
Panen raya di Bila Riawa ini menjadi contoh penerapan konsep intensifikasi pertanian, di mana efisiensi input menghasilkan produktivitas maksimal. Menurut data Dinas Pertanian, para petani setempat menerapkan metode pengendalian hama terpadu (PHT) dan pemupukan berbasis kebutuhan tanah (site-specific nutrient management). Hasilnya, produktivitas meningkat signifikan sekaligus menjaga keberlanjutan ekosistem sawah.
Bupati Sidrap menambahkan, capaian ini adalah buah dari sinergi pemerintah daerah, kelompok tani, dan penyuluh lapangan. “Kita ingin Sidrap tidak hanya dikenal sebagai daerah penghasil beras, tapi juga pusat inovasi pertanian yang bisa menjadi rujukan daerah lain. Ini sejalan dengan visi kita membangun Sidrap sebagai lokomotif pertanian modern menuju Indonesia Emas 2045,” tegasnya.
Suasana panen raya berlangsung semarak. Petani bersama masyarakat tampak antusias menyaksikan hasil jerih payah yang kini terbayar. Kehadiran Bupati memberi semangat tersendiri, menegaskan komitmennya untuk selalu berada di tengah-tengah petani.
Dengan capaian 12,7 ton per hektare, Sidrap bukan hanya menjaga ketahanan pangan lokal, tetapi juga memberi kontribusi nyata bagi kedaulatan pangan nasional. (*)
Editor: Tipue Sultan
Tidak ada komentar