Minggu, 05 Okt 2025

Dari Camba-Maros ke Bangkok, Inilah Kisah Panjang “Profesor Penulis” Itu

Katasulsel.com
25 Sep 2025 20:27
Feature 0 228
5 menit membaca

Ismail Suardi Wekke lahir di sebuah kampung kecil bernama Camba. Sebuah daerah di Maros, Sulawesi Selatan. Orang-orang mengenalnya sang profesor penulis

Laporan: Edy Basri

Tidak banyak orang yang tahu di mana persisnya kampung itu di peta, kecuali orang Bugis sendiri.

Tidak ada gedung tinggi. Tidak ada lalu lintas ramai. Hanya perbukitan, rumah kayu, sawah, dan jalanan kampung yang kadang becek ketika hujan turun.

Dari sanalah, seorang anak kecil bernama Ismail Suardi Wekke berangkat.

Tidak ada yang mengira, anak itu kelak berdiri di podium universitas internasional.

Dilantik menjadi profesor tamu. Menulis jurnal yang dibaca akademisi Eropa. Menjadi pembicara dalam konferensi internasional dari Bangkok hingga Kuala Lumpur. Tapi begitulah kenyataannya.

Hari ini, namanya berkibar di ruang akademik. Fatoni University di Thailand pernah melantiknya sebagai Visiting Professor pada 1 Maret 2020.

Lalu, North Bangkok University menyusul, 26 Februari 2025, mengangkatnya sebagai Distinguished Professor.

Sementara itu, Malaysia lebih dulu mengenalnya, ketika University College Yayasan Pahang memberi tempat sebagai Adjunct Professor.

Gelarnya bertambah. Undangan datang bertubi-tubi. Tapi Ismail tetap memperkenalkan dirinya dengan cara yang sederhana: “Saya hanya penulis. Yang kebetulan mengajar.”

Kisah ini tidak akan lengkap kalau kita tidak kembali ke masa kecilnya.

Di Camba, tidak ada toko buku besar. Yang ada hanyalah sekolah dasar dengan perpustakaan seadanya. Buku-buku tipis, majalah lama, atau kitab kecil peninggalan guru-guru agama.

Dari situlah Ismail mengenal huruf, membaca cerita, lalu menyalinnya di buku tulis.

Ia tumbuh dengan tradisi lisan Bugis: cerita orang tua, kisah pelaut, hikayat kerajaan. Tetapi di tangannya, cerita itu tidak berhenti di telinga.

Ia menuliskannya. Menyalinnya. Menyimpannya. Kebiasaan kecil ini kelak menjelma menjadi disiplin besar: menulis jurnal akademik.

Ketika banyak orang menganggap menulis artikel ilmiah itu beban, bagi Ismail ia seperti pernapasan. Mengalir begitu saja.

Mungkin karena ia melatih tangannya sejak kecil, menyalin setiap bacaan yang ditemui.

Setelah menyelesaikan sekolah di kampung, ia melanjutkan studi ke IAIN Alauddin Makassar. Dari sinilah dunia akademiknya mulai terbuka.

Ismail menemukan bahwa ilmu bukan hanya yang diajarkan guru di kelas. Ada dunia yang lebih luas: riset, publikasi, dan diskusi akademik.

Bersambung………..

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )