Di balik skor, kisah pemain muda menambah warna. Dzakiyy Jamil L, bek kiri yang lahir dari SMP Negeri 19 Makassar dan binaan SSB Hasanuddin, tampil impresif.
Ketenangannya dalam membaca pergerakan lawan, timing tackle yang tepat, dan kemampuan intercept beberapa peluang berbahaya membuatnya menjadi tembok sulit ditembus.
Bersama Arga, stopper tangguh dan kapten tim, mereka membentuk duet pertahanan efektif sekaligus sahabat satu sekolah dan satu tim di SSB, kini bersinar di panggung final GSI.
Sidrap tetap tampil heroik. Tim ini memaksa Makassar bermain dengan penuh konsentrasi hingga menit terakhir.
Suporter yang datang dari jauh menambah semangat, tetap bersorak bahkan saat tim mereka tertinggal.
Loyalitas itu menjadi bukti bahwa sepak bola bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang passion dan identitas daerah.
Ketua IGORNAS Sulsel, Mulahizhun Amien, memberikan apresiasi.
“Laga hari ini menunjukkan bahwa anak-anak kita bukan sekadar bermain, tapi belajar disiplin, strategi, dan kerja sama tim. Dari mereka, akan lahir generasi penerus yang membawa nama Sulsel lebih tinggi.”
Turnamen akhirnya menempatkan GSI Makassar sebagai juara pertama, Sidrap runner-up, dan Wajo di posisi ketiga.
Bersambung……..
Tidak ada komentar