Jabarkan Kebijakan Bupati, Dr. Ishak Kenre “Upgrade” Cara-cara Biasa Layanan Kesehatan di Sidrap
Sidrap, katasulsel.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidenreng Rappang (Sidrap), tak lagi puas dengan pola lama dalam memberikan pelayanan kesehatan.
Lewat komando Bupati dan Wakil Bupati, jajaran kesehatan di kota beras itu, diminta “upgrade” cara-cara biasa agar benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat di tingkat desa dan kelurahan.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Sidrap, Dr. Ishak, SKM., M.Kes., menjadi motor penggerak kebijakan ini.
Ia menegaskan, penguatan peran tenaga kesehatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) bukan semata rutinitas administratif, melainkan strategi menghadirkan layanan promotif, preventif, kuratif, hingga rehabilitatif yang dekat, ramah, dan mudah dijangkau warga.
“Pesan Bapak Bupati dan Ibu Wakil Bupati jelas, tenaga kesehatan harus melayani dengan hati, dengan sikap ramah, dan mutu pelayanan yang bisa dipercaya masyarakat,” tegas Ishak kepada media, Sabtu, 27 September 2025.
Instruksi itu dituangkan dalam surat edaran resmi kepada seluruh kepala Puskesmas.
Saat ini, sebutnya, Pustu dan Poskesdes dipatok menjadi garda terdepan untuk melayani setiap fase kehidupan—dari ibu hamil, bayi, balita, remaja, dewasa, hingga lansia—sesuai dengan kebutuhan wilayahnya.
Selain itu, pencatatan, pelaporan, hingga koordinasi rutin dengan Puskesmas induk dijadikan kewajiban mutlak.
Tak berhenti di situ, Dinkes Sidrap juga memperkenalkan akses layanan 24 jam.
Mekanismenya, meliputi penjadwalan piket tenaga kesehatan, pemanfaatan kanal komunikasi darurat seperti telepon dan WhatsApp, serta keterlibatan kader desa untuk menghubungkan warga dengan tenaga medis ketika terjadi situasi gawat darurat.
“Sistem rujukan cepat dan tepat tetap menjadi prioritas. Waktu adalah faktor yang sangat menentukan dalam keselamatan pasien,” imbuh Ishak.
Pengawasan, evaluasi, dan pembinaan berkala dipercayakan kepada kepala Puskesmas. Setiap laporan program wajib disampaikan ke Dinas Kesehatan Sidrap untuk dijadikan bahan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.
Langkah tersebut mulai terasa gaungnya. Beberapa Pustu dan Poskesdes telah berbenah dengan wajah baru: ruang pelayanan bersih, pencahayaan lebih baik, hingga fasilitas yang menumbuhkan rasa percaya masyarakat.
“Kami ingin masyarakat yakin, bahwa Pustu dan Poskesdes bukan sekadar bangunan, tapi tempat menemukan kepastian layanan kesehatan yang manusiawi,” kata Ishak menambahkan.
Inovasi ini disambut positif banyak kalangan karena dinilai sejalan dengan semangat menghadirkan layanan publik hingga ke pintu rumah warga.
Optimalisasi layanan primer diharapkan mampu menjawab tantangan pemerataan akses kesehatan di Sidrap, sekaligus bukti bahwa pembangunan sektor kesehatan tak hanya berputar di perkotaan, melainkan menjangkau hingga pelosok desa. (*)
Editor: Edy Basri I Reporter: Harianto
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar