Bone, Katasulsel.com – Kasus pencurian ternak kembali mengejutkan warga Kabupaten Bone. Kali ini, seekor sapi betina hilang saat pemiliknya menunaikan Salat Jumat di Kecamatan Tanete Riattang Barat. Berkat kerja cepat kepolisian, pelaku berhasil dibekuk, dan sapi pun kembali ke tangan pemilik.
Kapolsek Tanete Riattang, Kompol Muh. Tawil, S.Sos., menceritakan kronologi kejadian. Jumat pagi (27/9/2025), korban menambatkan sapinya di area persawahan. Saat kembali dari salat, sapi itu sudah lenyap. “Korban langsung mencari, tapi tidak ketemu. Kerugian diperkirakan Rp10 juta,” ujar Kompol Tawil.
Dari penyelidikan, terungkap pelaku bernama MS (65), warga Kelurahan Polewali, sudah memantau kebiasaan korban. Ia memanfaatkan momen saat warga salat Jumat untuk menarik sapi hingga ke jalan raya, kemudian memindahkannya menggunakan mobil pick up hitam menuju wilayah Welalange.
MS ternyata tidak bertindak sendiri. Ia melibatkan NR (42), warga Kelurahan Bulu Tempe, untuk mencarikan pembeli. NR kemudian menghubungi TM (46) di Welalange, yang menawarkan sapi itu kepada AZ (39). Transaksi berlangsung sebesar Rp8,7 juta. Menariknya, sehari kemudian sapi tersebut kembali dijual secara online oleh AZ dan dibeli PR seharga Rp9,2 juta.
“Artinya, sapi itu sempat berpindah tangan tiga kali sebelum diamankan,” kata Kompol Tawil.
Kerja cepat tim gabungan Polsek Tanete Riattang, dipimpin Ipda Muhammad Nasrum, membuahkan hasil. Polisi mengamankan MS beserta barang bukti: satu ekor sapi betina bertanduk pako dan satu unit mobil pick up hitam. Kini MS sudah diamankan di Mapolsek Tanete Riattang untuk proses hukum lebih lanjut.
Kasihumas Polres Bone, Iptu Rayendra Muchtar, S.H., menegaskan bahwa kepolisian tidak memberi ruang bagi aksi kriminal. “Kasus pencurian ternak menyangkut hajat hidup masyarakat. Kami imbau warga lebih waspada dan tidak menambatkan ternak di tempat terbuka. Patroli akan ditingkatkan agar Bone tetap aman,” tegasnya.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi warga Bone: sekecil apa pun kelengahan, bisa dimanfaatkan oleh pelaku kriminal. Pengawasan ternak bukan hanya soal menjaga harta, tetapi juga menjaga rasa aman komunitas. (*)
Editor: Tipue Sultan
Tidak ada komentar