Makassar, katasulsel.com — Jika isu kepindahan Rusdi Masse Mappasessu (RMS) ke PSI benar-benar terjadi, maka, peta politik Sulawesi Selatan (Sulsel) III akan mengalami guncangan serius.
Lebih dari sekadar pengosongan kursi DPR RI, langkah RMS tersebut jelas berpotensi menggeser keseimbangan kekuatan partai di wilayah yang selama ini menjadi basis politiknya.
Bila benar pindah, maka kursi yang ditinggalkan RMS itu bakal menjadi arena manuver politik Partai NasDem.
Mekanisme Penggantian Antar Waktu (PAW) pun dipastikan akan terjadi dengan menempatkan kader-kader terbaiknya. Salah satunya, Putri Dakka.
Ya, Putri Dakka punya peluang paling besar menggantikan RMS jika ia benar-benar hengkang. Tapi, namanya politik, keputusan akhir berada di tangan partai.
Pada gilirannya, NasDem tentu akan bertindak secara matang dalam menyikapi hal tersebut. Pertimbangan loyalitas, kapasitas politik, dan kemampuan menjaga suara pemilih RMS pasti terpikirkan oleh NasDem.
Wakil Ketua Umum NasDem, Saan Mustofa dalam pernyataan terakhirnya, Selasa, 30 September 2025, memastikan bahwa Rusdi Masse Mappasessu, masih berstatus kader partainya.
Hal itu disampaikan Saan saat menepis soal kabar Rusdi Masse ikut hengkang dari Nasdem ke PSI bersama Ahmad Ali dan Bestari Barus.
Sementara, sikap diam Rusdi Masse Mappasessu (RMS) terhadap isu mengenai dirinya hengkang ke PSI, dinilai bisa merugikan partai Nasdem.
Hal itu diutarakan pengamat politik dari Post Politica Indonesia, Anis Kurniawan, belum lama ini.
Bersambung…
Tidak ada komentar