WAJO, Katasulsel.com – Kabupaten Wajo menorehkan sejarah baru sebagai tuan rumah perhelatan Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Nasional ke-8 dan Internasional ke-1 yang resmi ditutup di Lapangan Merdeka Sengkang, Senin (6/10/2025) malam.
Acara penutupan berlangsung meriah dan khidmat, dihadiri langsung oleh Bupati Wajo Andi Rosman bersama Wakil Bupati dr. Baso, Dirjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Prof. Amin Suyitno, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag RI Dr. Basnang Said, serta jajaran Kanwil Kemenag Sulsel dan Kemenag kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan.
Turut hadir pula unsur Forkopimda, pejabat OPD, dan ribuan santri dari berbagai daerah yang sejak awal mengikuti seluruh rangkaian kegiatan MQK.
Bupati Wajo Andi Rosman dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dan kebanggaan atas terselenggaranya ajang tingkat nasional dan internasional tersebut di daerahnya. Ia menilai keberhasilan penyelenggaraan ini merupakan hasil kerja sama dan kolaborasi yang solid antara pemerintah pusat, daerah, dan seluruh elemen masyarakat Wajo.
Sebagai tuan rumah, Andi Rosman juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama pelaksanaan kegiatan masih terdapat kekurangan. Ia berharap seluruh kafilah dari 34 provinsi dan 10 negara dapat membawa kesan baik tentang Wajo ke daerah masing-masing, sebagai gambaran keramahan masyarakat Bugis dan semangat religius yang mengakar kuat di Bumi Lamaddukelleng.
Sementara itu, Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof. Amin Suyitno, dalam sambutannya menegaskan bahwa pelaksanaan MQK merupakan wujud nyata fungsi pendidikan pesantren sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren. Ia mengapresiasi kerja keras seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan kegiatan berskala nasional dan internasional tersebut.
Kementerian Agama Republik Indonesia pada kesempatan itu memberikan penghargaan khusus kepada Pemerintah Kabupaten Wajo atas peran dan dedikasinya sebagai tuan rumah penyelenggara MQK Nasional dan Internasional.
Dengan suksesnya gelaran ini, Kabupaten Wajo tidak hanya meneguhkan diri sebagai pusat kegiatan keagamaan berskala besar, tetapi juga menunjukkan kapasitas daerah yang mampu menghadirkan kolaborasi antara nilai keislaman, pendidikan, dan kebudayaan dalam satu panggung bersejarah (*)
Editor: Tipue Sultan/Reporter: Marsose
Tidak ada komentar