Sidrap, Katasulsel.com — Lonjakan kasus tuberkulosis (TB) di Kabupaten Sidenreng Rappang menjadi alarm serius bagi sektor kesehatan daerah. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Sidrap per Kamis, 9 Oktober 2025, jumlah pemeriksaan suspek telah mencapai 5.944 orang atau 83 persen dari target, dengan 532 kasus terkonfirmasi dan 496 pasien kini menjalani pengobatan aktif.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Sidrap, Dr. Ishak Kenre, mengungkapkan bahwa peningkatan temuan kasus ini menjadi bukti bahwa sistem surveilans dan skrining dini kini bekerja lebih masif. Namun, ia mengakui, tingginya angka notifikasi juga menandakan masih tingginya potensi penularan di masyarakat.
“Kita sedang menghadapi fase kritis. Karena itu, dibentuk 14 Desa Siaga TB agar deteksi dini, pencegahan, dan tata laksana kasus bisa dilakukan dari akar komunitas,” ujar dr. Ishak di ruang kerjanya.
Pembentukan Desa Siaga TB ini merupakan tindak lanjut langsung dari arahan Bupati Sidrap, H. Syaharuddin Alrif, yang menegaskan pentingnya early warning system kesehatan masyarakat berbasis desa. Pemerintah Kabupaten, kata dia, tidak ingin Sidrap menjadi episentrum penularan penyakit menular kronis seperti TB.
“Kami ingin kerja lapangan yang nyata. Jangan tunggu kasus menjadi wabah baru kita bergerak,” tegas Bupati Syaharuddin dalam arahannya kepada jajaran Dinas Kesehatan.
Sebagai bagian dari penguatan kelembagaan, Pemkab Sidrap kini tengah menyiapkan Surat Keputusan (SK) Tim Penanggulangan Bencana Tuberkulosis, termasuk rancangan Peraturan Bupati (Perbup) sebagai payung hukum pelaksanaan program lintas sektor. Upaya ini selaras dengan Program Quick Win Presiden RI, yang mendorong percepatan hasil terbaik dalam penanganan penyakit prioritas nasional.
Program “Desa Siaga TB” ini menjadi strategi lapangan yang dipantau langsung oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, dengan pendekatan active case finding, edukasi berkelanjutan, serta penguatan kapasitas kader kesehatan di tiap wilayah kerja puskesmas.
Adapun 14 Desa Siaga TB yang akan dicanangkan dalam rangka Hari Kesehatan Nasional 2025, tersebar di seluruh wilayah Sidrap:
Desa Allakuang (Puskesmas Pangkajene)
Desa Mario (Puskesmas Kulo)
Kelurahan Manisa (Puskesmas Manisa)
Desa Buntu Buangin (Puskesmas Belawae)
Desa Compong (Puskesmas Barukku)
Desa Lise (Puskesmas Bilokka)
Desa Buae (Puskesmas Lawawoi)
Desa Kampale (Puskesmas Tanrutedong)
Desa Bulucenrana (Puskesmas Dongi)
Desa Bulo (Puskesmas Rappang)
Desa Mojong (Puskesmas Empagae)
Desa Teppo (Puskesmas Amparita)
Desa Sumpang Mango (Puskesmas Lancirang)
(satu desa terakhir segera ditetapkan, red.)
Dengan sistem pemantauan real-time melalui aplikasi kesehatan daerah, Pemkab Sidrap berharap rantai penularan TB bisa segera ditekan dan angka kesembuhan meningkat signifikan.
“Kita tidak bisa menunggu, karena setiap hari tanpa deteksi berarti potensi penularan bertambah,” tutup Dr. Ishak Kenre.
Editor: Harianto
Tidak ada komentar