UMS RappangSidrap, katasulsel.com — Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) melaksanakan kegiatan persiapan lahan di Desa Carawali sebagai bagian dari implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sekaligus pembinaan desa binaan yang berfokus pada penguatan ketahanan pangan rumah tangga dan kewirausahaan pertanian.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan keterampilan praktis mahasiswa dalam bidang agroteknologi melalui pengalaman langsung di lapangan. Selain menerapkan teori yang diperoleh di kelas, mahasiswa juga terlibat dalam proses pendampingan masyarakat desa untuk mengelola lahan pertanian secara efektif, efisien, dan berkelanjutan.
Dosen pembimbing kegiatan, Nining Triani Thamrin, S.P., M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan MBKM ini tidak hanya berorientasi pada pembelajaran mahasiswa, tetapi juga memberi dampak langsung bagi pembangunan masyarakat desa.
“Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya belajar mengelola lahan, tetapi juga ikut berperan dalam membina masyarakat untuk mewujudkan ketahanan pangan rumah tangga. Kami berharap desa binaan ini bisa menjadi model penerapan teknologi pertanian sederhana yang mendorong kemandirian pangan dan peluang kewirausahaan,” ujarnya.
Kepala Desa Carawali, Abd. Hafid Mekka, S.I.P., mengapresiasi inisiatif UMS Rappang, khususnya Prodi Agroteknologi, yang menjadikan desanya sebagai lokasi pembelajaran dan pembinaan masyarakat.
“Kami menyambut baik kerja sama ini. Kehadiran mahasiswa dan dosen Agroteknologi memberikan dampak positif bagi warga, terutama dalam peningkatan pengetahuan pertanian, pengelolaan lahan, dan pemanfaatan hasil panen untuk mendukung ekonomi rumah tangga,” tuturnya.
Rektor Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang), Prof. Dr. H. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si., menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata komitmen universitas dalam menghadirkan pendidikan yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.
“Kegiatan MBKM seperti ini menjadi implementasi konkret dari visi UMS Rappang untuk membangun desa melalui inovasi dan ilmu pengetahuan. Kami ingin mahasiswa hadir sebagai agen perubahan yang membawa manfaat langsung bagi masyarakat, khususnya dalam ketahanan pangan dan kewirausahaan pertanian,” ungkapnya.
Melalui kegiatan MBKM dan pembinaan desa binaan ini, mahasiswa Agroteknologi UMS Rappang diharapkan tidak hanya menjadi akademisi yang kompeten, tetapi juga pelopor transformasi sosial ekonomi pedesaan — menjembatani ilmu kampus dengan realitas kehidupan masyarakat tani di lapangan. (*)
Tidak ada komentar