Sabtu, 27 Des 2025

Wajo urutan 11 Produksi Pertanian di Indonesia, Di Sulsel, Tertinggi Kedua Setelah Bone Disusul Sidrap

Katasulsel.com
7 Nov 2025 16:03
Wajo 0 402
3 menit membaca

Wajo, Pikiran.id — Hamparan sawah di Kecamatan Maniangpajo seolah bersaksi atas kebersamaan yang tumbuh di tengah masyarakat tani Wajo.

Pada Kamis (6/10/2025), ribuan petani tumpah ruah di halaman Rice Processing Center (RPC) Anabanua.

Sekitar 4.000 petani dari berbagai kelompok tani (Poktan) se-Kabupaten Wajo hadir dalam kegiatan tudang sipulung yang dirangkaikan dengan manre sipulung, sebuah tradisi Bugis yang sarat makna syukur dan persaudaraan.

Di tengah suasana penuh keakraban itu, Bupati Wajo Andi Rosman bersama Wakil Bupati dr. Baso Rahmanuddin duduk bersisian dengan para petani—tanpa jarak, tanpa sekat.

Banner Promosi WiFi

Dari Jakarta, hadir pula Kepala Badan Perakitan dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Kementerian Pertanian RI, Prof. Dr. Ir. Fadjry Djufry, M.Si., menandai keseriusan pemerintah pusat dalam memperkuat sektor pertanian di Bumi Lamaddukelleng.

Dalam sambutannya, Andi Rosman menyebut para petani sebagai pejuang pangan—garda terdepan ketahanan pangan di daerah.

“Kita perlu memberi penghormatan kepada para pejuang kita. Tanpa mereka, sektor pangan di Wajo tak akan sekuat hari ini,” ujarnya disambut tepuk tangan.

Bagi Bupati, tudang sipulung bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momentum spiritual dan sosial yang mengikat rasa syukur kepada Sang Pencipta atas panen yang diperoleh, sekaligus mempererat kebersamaan di antara para petani.

“Dengan semangat kebersamaan ini, kita harus satu komando dalam mengelola pertanian—mulai dari pengolahan tanah, pemilihan bibit, hingga pascapanen. Semua harus dilakukan bersama,” tegasnya.

Andi Rosman memastikan kegiatan ini akan menjadi agenda tahunan Pemerintah Kabupaten Wajo. Selain memperkuat silaturahmi, forum ini akan menjadi ajang bertukar pikiran, berbagi pengetahuan, dan mencari solusi atas berbagai persoalan pertanian.

Sementara itu, Prof. Fadjry Djufry dalam sambutannya memberi apresiasi tinggi kepada Pemkab Wajo dan para petani yang masih menjaga kearifan lokal lewat tradisi tudang sipulung.

“Secara nasional, Wajo menempati urutan ke-11 produksi pertanian. Di Sulsel, hanya Bone yang berada di atasnya. Ini capaian luar biasa,” ujarnya.

Ia menyebut Wajo sebagai ikon pertanian Sulawesi Selatan dan menegaskan komitmen Kementerian Pertanian dalam mendukung pengembangan sektor pertanian daerah.

Menurutnya, tudang sipulung menjadi wadah penting untuk menyatukan persepsi antara pemerintah dan petani dalam menghadapi tantangan pangan masa depan.

“Tradisi seperti ini tidak boleh hilang. Ia menjadi ruang bagi petani dan pemerintah untuk memperkuat sinergi dan menjaga nilai-nilai lokal,” tambahnya.

Fadjry juga mengumumkan beberapa langkah konkret dari Kementerian Pertanian untuk mendorong peningkatan indeks pertanaman (IP) di Wajo.

Dukungan tersebut mencakup pembangunan jalan usaha tani, penyediaan benih dan bibit unggul, hingga program pengenalan varietas padi berumur genjah seperti Cakrabuana—yang akan dijadikan proyek percontohan di Wajo.

Lebih jauh, ia juga menyoroti persoalan klasik yang masih dihadapi petani, yakni keterbatasan pasokan solar untuk mesin pertanian.

“Saya baru mendengar langsung dari para petani bahwa Wajo masih terkendala solar. Ini akan segera saya laporkan, karena menyangkut kebutuhan utama di lapangan,” tegasnya.

Ia menutup sambutannya dengan janji memperkuat mekanisasi pertanian di Wajo melalui penambahan alat dan mesin pertanian (alsintan), agar para petani semakin efisien dan sejahtera.

Di ujung acara, aroma khas padi yang baru dipanen berpadu dengan tawa dan canda para petani. Tudang sipulung di Anabanua bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan pengingat bahwa kemakmuran sesungguhnya tumbuh dari kebersamaan—dari tanah yang diolah dengan cinta, dan dari petani yang tak pernah lelah menanam harapan untuk negeri. (*)

Editor: Tipue Sultan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )