Kamis, 13 Nov 2025

Bukti Cinta Sidrap ke Syaqirah, Bupati pun Ngirim D’Boss dan D’Sultan Meletup di Detik Penentuan

Katasulsel.com
13 Nov 2025 13:12
6 menit membaca

Setelah acara selesai, kamera sudah padam, lampu sorot dimatikan, Syaqirah berjalan ke belakang panggung. Ia menunduk di depan Bupati dan Wakil Bupati. Mencium tangan keduanya. Air mata menetes, bukan karena gugup, tapi karena syukur.

“Terima kasih, Bapak. Terima kasih, Ibu. Terima kasih warga Sidrap,” katanya lirih.

Di momen itu, suasana benar-benar hening. Tidak ada tepuk tangan. Tidak ada musik. Tapi getarnya terasa — lebih kuat dari sorak-sorai di dalam studio.

Beberapa pengusaha yang ikut hadir malam itu menyalami satu sama lain. Mereka datang bukan untuk mencari panggung. Mereka hanya ingin nama Sidrap terdengar karena prestasi, bukan karena politik atau kasus.

“Biar Jakarta tahu, Sidrap itu bukan cuma sawah, ayam ras dan sapi. Tapi juga punya anak muda berani dan berbakat,” kata salah seorang dari mereka.

Dan memang, di situlah makna terdalam dari peristiwa itu. Sidrap sedang menulis ulang citranya sendiri.
Melalui seorang gadis muda dari Desa Kalosi Alau, mereka menunjukkan bahwa kebanggaan daerah bisa hadir dengan cara yang lembut — lewat musik, bukan konflik; lewat cinta, bukan amarah.

Ketika malam makin larut, Syaqirah menatap layar ponselnya. Ada pesan dari ibunya di kampung:
“Nak, jangan tinggi hati. Semua ini bukan hanya milikmu, tapi milik semua yang mendoakanmu.”

Ia menatap pesan itu lama. Mungkin membayangkan sawah di kampungnya, atau suara ayam berkokok setiap pagi. Di balik gemerlap Jakarta, Syaqirah tetap anak Kalosi Alau. Anak yang membawa cinta orang banyak di pundaknya.

Mungkin itulah mengapa suaranya terasa berbeda. Ada rasa syukur di setiap nada. Ada tanah, ada air, ada doa.

Sidrap malam itu tidak hanya mengirim D’Boss dan D’Sultan. Mereka mengirim jati diri.
Dan ketika Syaqirah berdiri di panggung Indosiar, sebenarnya seluruh Sidrap sedang berdiri bersamanya.

Kadang, untuk memahami cinta daerah, tidak perlu seminar kebudayaan. Cukup lihat bagaimana satu kabupaten mengirim 22 D’Boss hanya untuk memastikan satu anaknya tidak pulang lebih cepat.

“Kalau nanti saya pulang, saya ingin menyanyi di Lapangan Ganggawa,” kata Syaqirah pelan sebelum meninggalkan studio.

Mungkin ia tidak tahu, di kampung halamannya, ribuan orang sudah bersiap menjemput. Dengan bendera kecil bertuliskan “Syaqirah Sidrap Top 7 DA7.”

Dengan senyum, dengan bangga, dan dengan doa — agar suatu hari nanti, ia benar-benar menjadi bintang yang lahir dari bumi Bugis, tumbuh oleh cinta, dan bersinar karena kejujuran. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )