Syaqirah SidrapJakarta, katasulsel.com — Panggung D Academy 7 kembali menghadirkan kejutan. Dari delapan peserta yang bersaing di babak Top 8 2.0, satu nama mencuat paling terang dan memecah kerumunan sorotan: Syaqirah, Academia asal Sidrap, Sulawesi Selatan, menjadi satu-satunya peserta yang lolos otomatis ke babak Top 7 berkat capaian virtual gift tertinggi.
Sebuah pencapaian yang tidak hanya memperlihatkan posisi kuatnya di mata pendukung, tetapi juga menegaskan bahwa aura panggungnya sedang berada dalam kondisi terbaik.
Keberhasilannya menembus fase ini tanpa campur tangan juri membuat banyak pengamat musik dangdut menyebutnya sebagai “contender sejati”, peserta yang mulai menunjukkan tanda-tanda kedewasaan vokal, konsistensi performa, serta daya panggung yang kian matang.
Dalam dunia seni tarik suara, kombinasi semacam ini kerap menjadi indikator bakat yang bukan hanya siap bersaing—tetapi siap menjadi ikon baru.
Para penonton menyebut performa Syaqirah pada babak sebelumnya sebagai salah satu yang “paling menyentuh”.
Pembawaan panggungnya dinilai punya warna, punya attitude, dan punya storytelling vokal yang terasa personal. Di platform digital D Academy, grafik dukungan melonjak tajam menjelang malam result—sebuah pertanda bahwa resonansi emosionalnya kuat di mata publik nasional.
Perolehan virtual gift tertinggi itu bukan sekadar angka. Di ajang musik sekompetitif ini, itu adalah pesan keras dari penonton: Syaqirah adalah kandidat yang tak bisa diremehkan.
Pertanyaan besar pun mencuat:
Apakah Syaqirah masih bisa mempertahankan momentumnya?
Babak Top 7 akan menjadi babak yang rumit. Tantangan bertema “Tribute to Legend” mengharuskan setiap peserta membawakan lagu dari penyanyi legenda dangdut—kategori yang membutuhkan ketepatan teknik, ketahanan vokal, dan penghayatan yang matang. Penyanyi harus menjaga karakter suara pribadi sembari menghormati warna asli legenda, sebuah tugas yang dalam dunia panggung disebut sebagai balancing act.
Syaqirah dikenal memiliki cengkok lembut dan pembawaan emosional yang kuat. Namun apakah elemen itu cukup ketika ia harus “meminjam ruh” maestro dangdut? Banyak pengamat menyebut ini sebagai ujian sebenarnya bagi penyanyi muda Sidrap tersebut.
Syaqirah akan tampil di malam pertama bersama tiga pesaing kuat:
Ketiganya dikenal kaya teknik, stabil, dan konsisten meraih pujian di panggung sebelumnya. Artinya, Syaqirah tidak boleh hanya tampil baik. Ia harus tampil menggebrak, mempertahankan dukungan publik sekaligus memukau juri.
Sidrap dikenal sebagai daerah yang solid mendukung talenta musiknya. Fenomena dukungan besar-besaran untuk Syaqirah saat Top 8 bisa saja terulang atau bahkan meningkat, mengingat status barunya sebagai satu-satunya peserta yang lolos otomatis.
Namun, kompetisi kian ketat. Para pesaing lain tentu akan mengeluarkan jurus vokal terbaik mereka. Syaqirah harus memperkuat konsistensinya—sebab di babak ini, satu nada yang goyah saja bisa mengubah nasib.
Jika tren popularitas dan performa stabil ini berlanjut, bukan tidak mungkin Syaqirah akan menembus babak lebih tinggi, bahkan menuju kelas “papan atas” kompetisi. Banyak yang mulai menilai bahwa ia bukan hanya peserta yang sedang naik daun, tetapi kandidat yang mampu memberikan warna baru bagi panggung dangdut nasional.
Yang jelas, babak Top 7 bakal menjadi panggung pembuktian:
Apakah Syaqirah Sidrap akan kembali merebut dukungan tertinggi, atau justru menjadi bulan-bulanan tekanan kompetisi?
Semua mata kini tertuju padanya.
Reporter Jakarta: Wahyu Widodo
Tidak ada komentar