Rabu, 26 Nov 2025

Syaqirah DA7, “Si Peri Kecil” dari Sidrap yang Mengguncang Indonesia di Penghujung 2025

Katasulsel.com
26 Nov 2025 08:53
Sidrap 0 219
8 menit membaca

Pada malam kedua, Rabu 26 November 2025, giliran Monumen Ganggawa (MOGAN) Pangkajene yang berubah menjadi panggung raksasa. Sejak sore, area sekitar monumen telah dipadati ribuan penonton. Lampu, panggung, tata suara, dan visual LED dibuat menyerupai standar konser televisi. Begitu nama Syaqirah dipanggil, seluruh penonton serentak mengangkat ponsel dengan flash menyala, menciptakan pemandangan lautan cahaya yang menggetarkan. Penampilan malam itu bahkan disebut sebagai penampilan paling emosional yang pernah ia tunjukkan. Pada salah satu lagu slow, suaranya terdengar sedikit bergetar di nada tinggi—bukan karena kesalahan teknik, tetapi karena terharu melihat ribuan orang menyebut namanya berulang-ulang.

Banner Promosi WiFi

Beberapa penonton mengaku sempat menitikkan air mata. Banyak yang baru menyadari bahwa gadis kecil yang dulu sering bernyanyi di acara hajatan, pasar malam, hingga panggung kecil di kampung itu sekarang tampil seperti seorang bintang besar. Bahkan ketika ia berbicara kepada penonton, suaranya sulit terdengar karena teriakan penonton tidak henti-henti memanggil namanya.

Euforia Syaqirah bukan hanya karena kepulangannya sebagai peserta ajang nasional. Banyak faktor yang membuatnya begitu disayangi masyarakat. Salah satunya adalah kepribadiannya yang tetap rendah hati. Di tengah sorotan publik yang semakin besar, Syaqirah disebut tidak pernah berubah. Ia tetap bersikap ramah, menyapa setiap orang yang ingin berfoto, bahkan berhenti berkali-kali di jalan untuk melayani warga yang ingin bersalaman.

Di dunia tarik suara nasional, hanya sedikit peserta ajang pencarian bakat yang mendapatkan tempat sebesar ini ketika belum mencapai babak final. Pengamat musik dangdut nasional menyebut bahwa magnet Syaqirah bukan hanya berada pada kualitas vokal, tapi pada persona original yang ia miliki: tidak dibuat-buat, tidak dibuat secara marketing semata, dan tidak dibentuk oleh gimmick panggung. Semua mengalir sebagaimana dirinya yang apa adanya.

banner 1080x1080

Sementara itu, Koordinator Syaqirah Lovers, Ilham Junaedy, mengungkapkan bahwa kepulangan Syaqirah ke Sidrap tidak hanya sekadar melepas rindu. Ia menegaskan bahwa Syaqirah harus kembali ke Jakarta karena kontrak dengan Indosiar masih berjalan. Menurut Ilham, pihak Indosiar telah menyiapkan beberapa program on-air dan off-air yang akan melibatkan Syaqirah secara intens. Informasi itu memperkuat sinyal bahwa perjalanan kariernya di dunia hiburan nasional baru saja dimulai.

Tidak berhenti sampai di situ, Ilham juga menyebut bahwa Syaqirah telah disiapkan sebuah lagu khusus oleh pencipta lagu dangdut populer Nana Suwito, seorang komposer yang dikenal berpengalaman menciptakan lagu untuk banyak penyanyi besar. Langkah ini mempertegas bahwa Syaqirah dianggap sebagai aset penting yang layak dibentuk menjadi penyanyi bintang di kemudian hari. Lagu khusus itu kabarnya dirancang untuk menonjolkan karakter vokal lembut Syaqirah, terutama permainan nada tengah yang menjadi kekuatan utamanya. Dalam industri musik, pemberian lagu original dari komposer besar merupakan simbol bahwa label benar-benar melihat potensi sang penyanyi.

Sementara itu, masyarakat Sidrap terus membanjiri lini masa dengan unggahan video penampilan Syaqirah dari dua konser besarnya. Potongan video yang memperlihatkan ia menyanyikan nada-nada tinggi dengan teknik chest-mix—campuran antara power dada dan head-tone—telah ditonton jutaan kali di berbagai platform. Banyak warganet memuji gaya improvisasi Syaqirah yang dianggap matang, padahal usianya masih sangat muda. Penampilan itu bahkan ikut memicu diskusi panjang di kalangan penggemar musik dangdut, terutama soal bakat alami vs teknik vokal yang dilatih.

Di tengah riuhnya konser dan penyambutan, rumah keluarga Syaqirah di Sidrap diserbu warga yang ingin sekadar melihat atau memberikan hadiah kecil. Ada yang membawa kue, buah-buahan, hingga barang kerajinan tangan khas Bugis. Orang tua Syaqirah tampak sibuk melayani tamu, tetapi tetap terlihat bangga dan terharu. Banyak yang datang hanya untuk mengatakan bahwa mereka mendukung Syaqirah sepenuh hati dalam perjalanannya.

Meski begitu, kepopuleran mendadak ini juga membuat beberapa pihak mengingatkan agar proses pendidikannya tetap menjadi prioritas. Namun menurut Ilham Junaedy, semua hal terkait jadwal dan aktivitas Syaqirah sepenuhnya diatur oleh pihak Indosiar dan manajemen. Ia memastikan bahwa Syaqirah tidak dibebani jadwal berlebihan dan selalu diberi ruang istirahat.

Menurut sejumlah juri DA7, Syaqirah merupakan sosok yang mudah diarahkan dan cepat belajar. Beberapa mentor mengaku kagum karena ia bisa menyerap teknik vokal baru hanya dalam sekali latihan. Kemampuan adaptasinya di panggung juga luar biasa. Meski sempat gugup di beberapa penampilan awal, ia cepat menemukan zona nyamannya ketika mulai mengenal permainan kamera dan ritme panggung besar.

Saat konser Mogan berakhir, Syaqirah sempat menyampaikan pesan singkat kepada seluruh pendukungnya. Dengan suara bergetar menahan haru, ia mengatakan bahwa semua yang ia capai hari ini bukan karena dirinya semata, tetapi karena doa dan dukungan masyarakat Sidrap serta seluruh Syaqirah Lovers di Indonesia. Ucapannya itu langsung memicu seruan panjang dari ribuan penonton yang tidak ingin konser berakhir.

Hingga malam larut, Mogan masih ramai. Bahkan setelah panggung dimatikan, ratusan orang tetap bertahan di area tersebut hanya untuk menunggu mobil yang ditumpangi Syaqirah lewat. Fenomena seperti ini hampir tidak pernah terlihat untuk penyanyi muda daerah. Tidak heran banyak yang kemudian menyebut bahwa Syaqirah adalah penyanyi jebolan TV nasional pertama dari Sidrap yang paling fenomenal sepanjang masa.

Kini, setelah tiga hari di kampung halaman, Syaqirah dijadwalkan kembali ke Jakarta untuk melanjutkan seluruh agenda yang telah disusun. Bagi masyarakat Sidrap, tiga hari itu mungkin terasa singkat, tetapi cukup untuk menunjukkan bahwa gadis kecil yang dulu hanya bernyanyi di panggung kecil kini telah menjadi bagian dari sejarah musik dangdut nasional.

Di penghujung 2025, nama Syaqirah telah berdiri sejajar dengan banyak penyanyi muda berbakat lainnya. Ia menjadi simbol bahwa talenta besar bisa muncul dari mana saja. Dari sebuah kabupaten kecil di Sulawesi Selatan, suara lembut, cengkok halus, dan karakter panggung penuh cahaya seorang gadis kecil mampu mengguncang Indonesia. Dan seperti kata para penggemarnya:

“Perjalanan Syaqirah baru saja dimulai.” (*)

Editor: Harianto

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )