Kadir A. Setiawan, S.H (Baju hitam)Bandung, Katasulsel.com — Jejak langkah Kadir A. Setiawan, S.H. tidak lahir dari ruang elite ibu kota. Ia tumbuh dari dinamika daerah—dari Sidrap dan Sinjai, Sulawesi Selatan—wilayah yang membentuk karakter kerja keras, ketekunan, dan kesadaran sosial. Dari sanalah Kadir memulai perjalanan panjang yang kini membawanya dipercaya menangani proyek bernilai ratusan miliar rupiah di Bandung, Jawa Barat.
Bagi Kadir, latar belakang bukanlah batas, melainkan fondasi. Pendidikan hukumnya di Institut Cokroaminoto Pinrang (ICP) membentuk cara berpikir yang sistematis dan berbasis regulasi. Ia terbiasa membaca persoalan secara utuh—melihat aspek legal, risiko, dan implikasi jangka panjang sebelum melangkah. Pendekatan ini kelak menjadi modal penting ketika ia memasuki dunia profesional dan usaha.
Sebelum dikenal sebagai pengusaha, Kadir lebih dulu ditempa di dunia organisasi kepemudaan dan jurnalisme. Ia aktif di berbagai ruang advokasi, terbiasa berinteraksi dengan banyak kepentingan, dan memahami pentingnya komunikasi publik yang akurat. Pengalamannya memimpin organisasi, termasuk Jaringan Online Indonesia (JOIN) Kabupaten Sidrap, mengasah kepemimpinan partisipatif serta kepekaan terhadap etika dan akuntabilitas.
Transisi dari aktivisme ke dunia usaha dijalani Kadir dengan pendekatan berbeda. Ia tidak sekadar mengejar pertumbuhan bisnis, tetapi menempatkan tata kelola, kepatuhan hukum, dan keberlanjutan proyek sebagai prinsip utama. Dalam setiap kerja sama, ia menekankan pentingnya perencanaan teknis, kejelasan kontrak, serta mekanisme pengawasan yang terukur.
Kepercayaan besar datang ketika Kadir dipercaya menangani pekerjaan pematangan lahan dan pra konstruksi untuk pembangunan rumah sakit internasional di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung. Proyek berskala besar ini menuntut ketelitian tinggi, koordinasi lintas pihak, serta kepastian hukum dan finansial. Nilai proyek yang mencapai puluhan miliar rupiah bukan sekadar angka, tetapi representasi dari kepercayaan yang dibangun melalui rekam jejak dan integritas.
Dalam salah satu wawancara, Sabtu, 13 Desember 2025, Kadir A. Setiawan menerangkan, dalam proyek tersebut, dirinya berperan sebagai penghubung strategis antara kepentingan pemilik proyek, pelaksana teknis, serta lembaga pendukung, termasuk sektor perbankan. Ia memastikan setiap tahapan berjalan sesuai rencana—mulai dari pemetaan lahan, pra konstruksi, hingga kesiapan infrastruktur awal—dengan prinsip kehati-hatian dan profesionalisme.
Meski berkiprah di level nasional, Kadir tidak meninggalkan identitas kedaerahannya. Nilai-nilai lokal Sulawesi Selatan tetap melekat dalam gaya kepemimpinannya—menghargai relasi, menjaga kepercayaan, dan mengedepankan musyawarah. Baginya, keberhasilan sejati bukan hanya soal capaian proyek, tetapi bagaimana proses dijalankan dengan etika dan rasa tanggung jawab.
Kisah Kadir A. Setiawan adalah potret anak daerah yang menembus pusat-pusat strategis nasional melalui kapasitas, konsistensi, dan karakter. Dari Sidrap–Sinjai hingga Bandung, ia membuktikan bahwa peluang terbuka bagi siapa saja yang siap bekerja dengan visi jangka panjang dan integritas yang tak tergoyahkan.
Tidak ada komentar