Inisiasi ASHE 2026, Ismail Suardi Wekke: Saatnya Kampus Indonesia Berinteraksi RegionalKUALA LUMPUR – Perguruan tinggi di Asia Tenggara mulai menyatukan langkah untuk memperkuat jejaring akademik kawasan. Sekitar 50 perguruan tinggi dari berbagai negara ASEAN resmi menyepakati inisiasi ASEAN Symposium on Higher Education (ASHE) 2026, sebuah forum strategis yang diharapkan mendorong kampus-kampus Indonesia lebih aktif berinteraksi di level regional.
Kesepakatan tersebut disampaikan di Kuala Lumpur, Rabu (17/12/2025), usai pertemuan dengan jajaran Kementerian Pendidikan Tinggi Malaysia yang saat ini memegang peran sebagai ASEAN Chair 2025. Inisiasi ASHE dinilai menjadi momentum penting dalam memperkuat posisi pendidikan tinggi Asia Tenggara di tengah persaingan global.
Komite Saintifik ASHE 2026, Ismail Suardi Wekke, menjelaskan bahwa simposium ini dirancang sebagai jembatan bagi perguruan tinggi Indonesia untuk berkontribusi lebih nyata dalam dinamika pendidikan tinggi kawasan. Menurutnya, banyak kampus nasional memiliki potensi besar, namun masih memerlukan penguatan jejaring internasional yang terstruktur.
“ASHE menjadi langkah konkret untuk membawa perguruan tinggi Indonesia masuk ke ruang interaksi regional, melalui sinkronisasi mutu pendidikan dan kolaborasi riset yang terukur,” ujar Ismail.
ASHE 2026 dijadwalkan berlangsung secara hybrid pada April 2026 di Jakarta. Forum ini akan membahas sejumlah isu strategis, mulai dari peningkatan mobilitas akademik untuk mempermudah pertukaran mahasiswa dan dosen antarnegara ASEAN, hingga penguatan kolaborasi riset transnasional yang relevan dengan tantangan kawasan.
Selain itu, simposium juga akan menyoroti upaya standardisasi kurikulum guna menyelaraskan kompetensi lulusan perguruan tinggi di Asia Tenggara agar lebih kompetitif di pasar kerja internasional. Seluruh agenda tersebut akan ditopang oleh percepatan digitalisasi pendidikan lintas negara.
Ismail menegaskan, melalui ASHE 2026, hambatan komunikasi antara pimpinan universitas, peneliti, dan pengambil kebijakan pendidikan di kawasan diharapkan dapat dipangkas. Dengan demikian, kampus-kampus Indonesia memiliki peluang lebih besar membangun kemitraan strategis dengan perguruan tinggi di Malaysia, Thailand, Filipina, hingga Singapura.
“Inisiasi ini membuka ruang bagi perguruan tinggi Indonesia untuk saling mengenal dan tumbuh bersama dalam ekosistem pendidikan Asia Tenggara,” katanya.
Lebih jauh, ASHE 2026 diharapkan tidak hanya memperkuat diplomasi pendidikan di kawasan, tetapi juga sejalan dengan target pemerintah Indonesia dalam meningkatkan jumlah perguruan tinggi nasional yang mampu bersaing di tingkat dunia.
“Kita memberi kesempatan kepada perguruan tinggi Indonesia untuk hadir dan diperhitungkan di Asia Tenggara,” pungkas Ismail, yang juga menjabat Distinguished Professor di North Bangkok University, Thailand.
Tidak ada komentar