Kamis, 25 Des 2025

Wajah Tenang dari Wajo

Katasulsel.com
25 Des 2025 13:58
Feature 0 138
5 menit membaca

Dari luar, itu terlihat seperti promosi biasa. Tapi bagi yang memahami ritme birokrasi Wajo, itu adalah pengakuan atas kapasitas.

Di Perindag, Firman menunjukkan satu hal yang konsisten hingga hari ini: ia selalu memandang kebijakan dari hulu ke hilir.

Ia tidak hanya berbicara soal program, tetapi juga dampaknya. Bagi masyarakat kecil. Bagi pedagang. Bagi pasar tradisional. Bagi ekonomi lokal yang sering kali kalah oleh narasi besar.

Karier birokrasi Firman kemudian terus menanjak. Ia menempati berbagai posisi strategis. Tapi menariknya, ia tidak pernah berubah menjadi pejabat yang berjarak. Ia tetap bisa ditemui.

Banner Promosi WiFi

Tetap bisa diajak berdiskusi. Tetap bisa berbeda pendapat tanpa harus marah.

Waktu berjalan. Saya pun berpindah liputan. Firman bergerak di jalurnya sendiri. Hingga suatu saat, ia mengambil keputusan besar: masuk ke dunia politik.

Bagi sebagian orang, itu adalah lompatan yang berisiko. Bagi saya, itu justru terasa seperti proses yang alamiah. Firman bukan birokrat yang alergi terhadap politik.

Ia paham bahwa kebijakan publik tidak lahir di ruang hampa. Ia lahir dari kompromi, dari perdebatan, dari keputusan politik.

Namun yang menarik, Firman tidak pernah datang ke politik dengan wajah populis. Ia tidak tiba-tiba berubah menjadi orator jalanan. Ia tetap Firman yang sama: tenang, sistematis, dan rasional.

Ia membawa cara berpikir birokrasi ke ruang politik—sesuatu yang justru sering absen di parlemen.

Di DPRD Wajo, ketika ia dipercaya sebagai Ketua, gaya kepemimpinannya terasa berbeda. Ia tidak memimpin dengan suara keras. Ia memimpin dengan proses.

Ia lebih banyak mendengar. Lebih sering mengajak berdiskusi. Ia menekankan bahwa DPRD bukan panggung individual, melainkan kerja kolektif.

Saya pernah mendengar langsung bagaimana ia menegaskan kepada koleganya: lembaga legislatif hanya akan kuat jika solid. Jika saling percaya. Jika sekretariat dan anggota dewan bekerja sebagai satu tim. Bagi Firman, kekompakan bukan slogan. Ia adalah prasyarat.

Sebagai Ketua DPC Partai Gerindra Wajo, Firman juga membawa pendekatan yang sama. Ia tidak memaknai partai semata-mata sebagai mesin elektoral.

Baginya, partai adalah ruang pembelajaran politik. Ruang menumbuhkan nasionalisme. Ruang mendidik kader agar memahami bahwa politik adalah alat, bukan tujuan.

Ia kerap mengatakan bahwa kursi hanyalah amanah. Hari ini ada. Besok bisa tidak. Yang harus dijaga adalah kepercayaan publik. Dan kepercayaan tidak dibangun dengan retorika, melainkan dengan konsistensi.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )