banner 640x200

Bocah Hilang Saat Main Hujan di Wajo Ditemukan Meninggal Dunia

Wajo, katasulsel.com – Sabtu siang itu, langit mendung menggantung di atas BTN Pepabri, Kelurahan Atakkae, Kecamatan Tempe, Kabupaten Wajo.

Hujan turun deras, namun tawa kecil seorang bocah tiga tahun masih terdengar di halaman rumahnya.

Andi Rezky, begitu ia disapa, bermain riang di bawah rintik hujan—tak pernah ada yang menyangka, itu akan menjadi jejak terakhir yang terlihat darinya.

Kisah hilangnya Andi Rezky sontak membuat geger keluarga dan warga sekitar.

Pukul 13.00 WITA, bocah malang ini menghilang tanpa jejak, seolah ditelan bumi.

Orang tuanya, Andi Bau Sulfiah dan Andi Bau Erik, panik bukan kepalang.

Di tengah derasnya air yang mengalir di selokan depan rumah, hanya satu kemungkinan yang mencemaskan: sang buah hati hanyut terbawa arus.

Pencarian pun dilakukan tanpa henti. Petugas kepolisian, warga, relawan, dan keluarga menyisir setiap sudut, berharap keajaiban akan datang.

banner 300x600

Upaya terus dilakukan. Bahkan melibatkan supranatural. Namun harapan itu kandas di hari kelima, Kamis (08/05/2025), ketika tubuh mungil Andi Rezky ditemukan sudah tidak bernyawa.

Tubuhnya ditemukan mengapung di Sungai Cenranae, Wilayah Pompanua, Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone—puluhan kilometer dari tempat terakhir ia terlihat.

“Betul, Andi Rezky sudah ditemukan dengan kondisi sudah meninggal. Orang tuanya juga sudah memastikan,” ujar Kapolsek Tempe, AKP Candra Said Nur, Kamis, 8 Mei 2025.

Menurut Kapolsek, kuat dugaan korban hanyut melalui aliran drainase depan rumahnya yang terhubung dengan anak sungai, hingga akhirnya jasadnya terbawa jauh ke Sungai Cenranae.

Warga yang menemukannya segera melaporkan ke pihak berwenang.

Jenazah Andi Rezky dievakuasi ke RSUD Lamaddukelleng, Sengkang, sebelum diserahkan ke pihak keluarga untuk disemayamkan di rumah duka.

Tangis keluarga pecah menyambut kepulangan Andi Rezky—kali ini bukan dengan pelukan hangat, melainkan dengan duka mendalam.

Hujan yang turun enam hari lalu bukan hanya membasahi bumi, tapi juga menyapu pergi satu senyum kecil yang kini abadi dalam kenangan. (*)

(nto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup