Inflasi Parepare Tembus 3,68 Persen, Sektor Konsumsi dan Jasa Jadi Pendorong Utama
Parepare, Katasulsel.com — Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Parepare merilis data terbaru yang menunjukkan terjadinya inflasi year-on-year (y-o-y) sebesar 3,68 persen pada April 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) berada di angka 109,99.
Angka ini mencerminkan tekanan inflasi yang cukup kuat, terutama didorong oleh lonjakan harga pada beberapa kelompok pengeluaran strategis.
Inflasi tahunan ini terutama dipicu oleh kenaikan tajam pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya yang meningkat 10,61 persen. Kenaikan signifikan ini mengindikasikan peningkatan permintaan atau keterbatasan pasokan atas barang dan jasa yang bersifat non-esensial namun memiliki nilai prestise atau kenyamanan tinggi bagi konsumen.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau — sebagai komponen konsumsi primer masyarakat — mencatat inflasi sebesar 6,12 persen, menunjukkan tekanan harga yang cukup serius pada kebutuhan pokok. Sementara kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran naik 4,02 persen, mencerminkan meningkatnya aktivitas konsumsi di luar rumah seiring dengan perbaikan mobilitas masyarakat pasca-pandemi.
Kelompok pendidikan mencatat inflasi sebesar 2,73 persen, yang dapat dikaitkan dengan kenaikan biaya pendidikan formal maupun informal. Sementara itu, transportasi mengalami peningkatan 2,55 persen, kemungkinan dipengaruhi oleh fluktuasi harga bahan bakar dan tarif angkutan umum.
Kelompok lain yang mengalami kenaikan antara lain:
Kesehatan sebesar 1,42 persen
Perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,09 persen

Pakaian dan alas kaki sebesar 0,40 persen
Rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,96 persen
Sementara itu, dua kelompok pengeluaran menunjukkan penurunan indeks harga (deflasi), yakni:
Perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga turun 0,52 persen
Informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun 0,81 persen
Penurunan pada sektor ini bisa jadi dipengaruhi oleh promosi pasar, peningkatan efisiensi digital, serta adanya substitusi barang dan jasa teknologi yang lebih murah.
Inflasi Bulanan dan Kumulatif
Inflasi month-to-month (m-to-m) April 2025: 1,74 persen
Inflasi year-to-date (y-to-d) April 2025: 3,19 persen
Inflasi bulanan yang cukup tinggi ini menunjukkan bahwa tekanan harga masih aktif dalam jangka pendek, menandakan perlunya perhatian ekstra dari otoritas terkait.
Dari perspektif ekonomi makro, tren inflasi ini memperlihatkan struktur permintaan agregat yang mulai menguat, namun juga mengindikasikan potensi ketimpangan distribusi barang serta resistensi pasar terhadap tekanan biaya. Jika tidak diimbangi dengan intervensi yang tepat, seperti pengendalian rantai pasok atau subsidi strategis, inflasi bisa menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah ke bawah. (*)
Editor: Edy Basri I Reporter: Harianto