Tonggak Baru Riset dan Pengabdian: UMS Rappang Kantongi Rp1,8 Miliar dari Hibah DRTPM BIMA 2025

Sidrap, Katasulsel.com – Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang (UMS Rappang) menorehkan capaian strategis dalam peta riset dan pengabdian nasional. Melalui skema hibah DRTPM BIMA 2025 dari Kemendikbudristek RI, kampus ini mengukuhkan reputasinya sebagai institusi yang progresif dan adaptif terhadap isu-isu pembangunan masyarakat. Sebanyak 25 proposal berhasil didanai, dengan total anggaran mencapai Rp1,8 miliar.

Distribusi pendanaan ini meliputi:

Penelitian Tesis Magister: 10 proposal

Penelitian Fundamental Reguler: 8 proposal

Pengabdian kepada Masyarakat (PKM): 7 proposal

Hibah ini bukan sekadar angka, tetapi simbol dari naiknya kredibilitas UMS Rappang sebagai pusat keilmuan yang berpihak pada kebermanfaatan. Dalam konteks ini, penguatan kapasitas kelembagaan dan mutu SDM dosen menjadi kunci.

Sandi Lubis dan Inovasi dari Bangkala

Salah satu proposal yang mencuri perhatian datang dari Sandi Lubis, S.IP., M.A.P., Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan. Ia menggagas pendekatan kolaboratif berbasis teknologi dalam skema PKM berjudul:
“Penerapan Sistem Teknologi Tata Kelola Produksi dan Pemasaran Digital Gula Aren Berbasis Smart Community di Kelurahan Bangkala, Kabupaten Enrekang.”

banner 300x600

Program ini mengintegrasikan teknologi digital untuk mengangkat nilai komoditas lokal, sekaligus memperkuat partisipasi komunitas dalam ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Bukan hanya soal gula aren, melainkan model pembangunan yang memadukan tradisi dan inovasi.

Rektor: Ini Bukan Sekadar Hibah, Ini Legitimasi Mutu SDM

Rektor UMS Rappang, Prof. Dr. Jamaluddin Ahmad, S.Sos., M.Si., dalam sambutannya saat penandatanganan kontrak hibah menegaskan:

“Lolosnya 25 proposal dengan nilai pendanaan besar ini menjadi tonggak penting perjalanan akademik kita. Ini bukan hanya soal kuantitas, tapi kualitas SDM yang kini sudah kompeten bersaing di level nasional.”

LP3M: Menyatukan Akademisi dan Realitas Sosial

Sementara itu, Ketua LP3M UMS Rappang, Dr. Ahmad Mustanir, S.IP., M.Si., menekankan pentingnya kesinambungan antara kampus dan masyarakat.

“Kami dorong semua dosen aktif dalam skema kompetitif nasional. Tapi lebih dari itu, kami ingin memastikan bahwa riset dan pengabdian tidak berakhir di laporan, melainkan berdampak nyata dan solutif di tengah masyarakat.”

UMS Rappang dan Misi Akademik yang Membumi

Keberhasilan Prodi Ilmu Pemerintahan menjadi contoh konkret bagaimana riset dapat bertransformasi menjadi aksi nyata yang membumi, menyentuh persoalan ekonomi rakyat dan memberdayakan komunitas lokal melalui pendekatan digital dan kolaboratif.

UMS Rappang terus menapaki jalur transformasi akademik berbasis solusi: meneliti tidak sekadar untuk publikasi, tetapi untuk perubahan. Dari Bangkala hingga belahan Sulawesi lainnya, semangat itu terus menyala. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Tutup