Batam, Katasulsel.com – Potensi sumber daya alam yakni rumput laut asal Batam menorehkan cerita luar biasa setelah berhasil menembus pasar China dengan di ekspor sebesar 72,9 ton atau senilai 274 juta rupiah.
Balai Karantina Hewan Ikan dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) melalui Pos Pelayanan (Pospel) Batu Ampar memfasilitasi ekspor rumput laut dengan melakukan sejumlah pemeriksaan.
Kepala Karantina Kepri Herwintarti mengatakan China merupakan salah satu negara yang membutuhkan rumput laut untuk kebutuhan industrinya kemudian tidak mudah untuk menembus pasar China.
“Luar biasa potensi sumber daya alam Batam. Sebagai daerah Kepulauan, dengan ribuan pulau yang ada, menjadi tempat untuk tumbuh dan berkembangnya rumput laut. Karantina Kepri akan memfasilitasi dan memberikan jaminan kesehatan dengan diterbitkan Phytosanitary Certificate(KT-1)” ungkap Herwintarti dalam keterangannya.
Sesuai Pasal 37 UU No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan, pemeriksaan pertama yaitu pemeriksaan administratif dan kesesuaian dokumen, dengan melihat invoice dan packing list. Hal ini untuk mengetahui kelengkapan, kebenaran, dan keabsahan dokumen persyaratan.
Kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dengan cara pemeriksaan fisik dan visual. Pada tahap ini untuk mendeteksi ada atau tidaknya Organisme Pengganggu Tumbuhan Karantina (OPTK) serta mengetahui kondisi fisik media pembawa.
Setelah semua tahapan pemeriksaan dilalui, dengan tidak menemukan adanya hama dan penyakit Karantina, maka rumput laut yang dikemas dalam 2646 bag dengan dimuat dalam 4 kontainer dapat berlayar ke China.
Tidak ada komentar