Gabung WhatsApp

Wawali Makassar Jawab Isu Ketidakhadiran: Tugas Negara Tak Selalu Tampil di Panggung

Katasulsel.com
22 Jul 2025 00:27
2 menit membaca

Makassar, Katasulsel.com – Publik mungkin hanya melihat apa yang tampak di panggung utama. Tetapi dalam sistem pemerintahan modern, ada kalanya pemimpin bekerja jauh dari sorotan—namun tetap dalam orbit pengabdian. Inilah yang dijelaskan Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, saat menjawab spekulasi seputar ketidakhadirannya pada peluncuran program seragam sekolah gratis, Senin (21/7/2025).

Aliyah tak membiarkan simpang siur terus bergulir. Ia angkat bicara, dengan bahasa yang jernih dan narasi yang bertanggung jawab. “Saya tidak hadir bukan karena menghindar, tapi sedang menjalankan tugas resmi mewakili Pak Wali Kota di Jakarta,” ujar Aliyah, menegaskan bahwa absennya bukan bentuk abai, melainkan bagian dari sistem kerja pemerintahan yang saling mengisi.

Penugasan ini, jelas Aliyah, telah disusun sejak Jumat sebelumnya, lengkap dengan surat tugas dari Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin. Agenda yang dijalankannya pun tidak main-main—dari konsultasi Dana Alokasi Khusus (DAK) di Kementerian Kesehatan, hingga pembahasan rehabilitasi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar.

Saya masih berada di Kemenkes saat launching program berlangsung. Dan esok saya dijadwalkan lanjut koordinasi di Kemendikbudristek. Semua ini demi kebutuhan Kota Makassar,” ungkapnya.

Aliyah menepis tudingan yang menyebut ketidakhadiran sebagai sinyal disharmoni. Ia justru menekankan pentingnya “pembagian peran” dalam roda pemerintahan. “Kami di Pemkot Makassar bekerja sebagai satu tim. Pak Wali mengurus agenda lokal, saya ditugaskan menjembatani kepentingan daerah di tingkat pusat. Itulah bentuk kerja strategis,” ujar mantan anggota DPR RI ini.

Tak hanya urusan teknis, Aliyah juga menghadiri beberapa forum sosial yang punya koneksi erat dengan jejaring pemerintahan, termasuk undangan keluarga tokoh nasional. Menurutnya, pendekatan personal dan relasional tetap menjadi bagian penting dalam upaya memperkuat posisi Makassar di tingkat nasional.

Sebagai politisi yang kenyang pengalaman birokrasi, Aliyah memahami bahwa tidak semua kerja pemerintahan bisa dilihat dari kehadiran seremonial semata. Terkadang, justru kerja-kerja sunyi di balik meja kementerian itulah yang membawa hasil besar untuk daerah.

Kami ini bergerak dalam dua poros: di daerah dan di pusat. Jika semua menumpuk di satu tempat, maka gerak pembangunan jadi timpang. Justru karena kami berbagi, semuanya bisa jalan beriringan,” pungkasnya.

Aliyah juga berharap masyarakat dapat melihat konteks ini secara utuh, tidak sekadar dari absennya seorang pejabat dalam satu momen, tetapi dari komitmen jangka panjang untuk mendorong percepatan pembangunan Kota Makassar. (*)

Editor: Edy Basri

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x