Studio Kecil di Sidrap, Pesan Besar dari Pak Rid dan Pak Mus untuk Semua..
Suasana acara podcast katasulsel.com dalam program Jaksa Menyapa dari Kejaksaan Negeri SIdenreng Rappang, Senin malam 11 Agustus 2025Malam itu, sebuah ruangan mungil di Arateng, berubah menjadi “ruang sidang “paling hangat di dunia. Bukan karena lampunya, tapi karena isinya: dua jaksa, dua cerita, dan satu pesan yang sama—hukum bisa keras, tapi juga bisa hangat.
Penulis: Edy Basri., S.H.
Studio itu kecil. Kira-kira hanya empat kali enam meter. Kalau dipaksa menampung 20 orang, oksigen pasti langsung menjerit.
Tapi malam itu, ruangan kecil itu tidak cuma diisi manusia. Ia diisi keadilan, pengetahuan, dan sedikit rasa penasaran.
Acara “Jaksa Menyapa” yang dikemas dalam bentuk podcast di katasulsel.com itu, terasa seperti kopi malam yang hangat—unik dan mengundang. Tapi sayang, tidak ada kopinya di meja, hee..maaf ya pak kasi..
Seperti biasa, saya, Edy Basri, S.H., menemani bintang-bintang tamu saya, lalu memandu alurnya hingga selesai.
Malam itu, dua tamu penting duduk di hadapan saya.
Di kiri saya, ada Bapak Ridwan Sahputra, S.H., M.H., Kepala Seksi Tindak Pidana Umum Kejaksaan Negeri Sidrap. Kemeja merah marun. Tegas, tapi tidak menakutkan.
Di kanan saya, duduk bapak Muslimin Lagalung, S.H., Kepala Seksi Intelijen. Kemeja hitam lengan panjang—bukan hitam berkabung, tapi hitam yang seperti kertas kosong siap diisi cerita.
Topik kami malam itu terdengar berat bagi sebagian orang: Criminal Justice System—Sistem Peradilan Pidana—oleh Pak Ridwan. Dan Restorative Justice—Keadilan Restoratif—oleh Pak Muslimin.
Yang pertama terdengar seperti judul buku hukum berdebu di perpustakaan. Yang kedua, seperti istilah baru untuk kata “damai.”
Ternyata, pembicaraan kami tidak hanya menjadi milik empat dinding studio itu.
Di berbagai tempat, orang-orang ikut menyaksikan lewat ponselnya. Bahkan, Kepala Kejaksaan Negeri Sidrap, Bapak Sutikno, S.H., M.H., ikut menonton dari layar.
Sebelumnya, beliau bilang program Jaksa Menyapa itu, acara penyuluhan hukum kepada masyarakat. Ada instruksinya dari Jaksa Agung sejak 2022.
Saya memulai sesi pertama dengan Pak Ridwan.
“Pak, proses hukum itu dimulai dari mana sampai kapan?”
Ridwan menjawab tanpa putar-putar: “Penyelidikan. Penyidikan. Penuntutan. Persidangan. Eksekusi putusan.”
Kalimatnya pendek, rapi, berbaris seperti pasukan upacara.
Bersambung…
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar