Trotoar yang Kehilangan Fungsinya di Depan SMA Negeri 2 Enrekang

Katasulsel.com
14 Agu 2025 12:51
Feature 0 126
2 menit membaca

Trotoar itu dulu rapi. Jalannya lega. Di depannya, SMA Negeri 2 Enrekang berdiri tenang, tiap pagi riuh oleh suara pelajar.

Penulis: M. Zulfikar – Ketua IWO Enrekang

TAPI beberapa bulan terakhir, trotoar itu berubah wajah—bukan lagi jalur aman pejalan kaki, bukan sekadar deretan parkir motor pelajar—melainkan gudang terbuka untuk potongan-potongan pohon yang telah kering.

Batang kecil, ranting panjang, bahkan potongan kayu setebal lengan orang dewasa, berserakan memanjang. Semuanya sisa pemangkasan pohon yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Enrekang. Pemangkasannya sudah lama lewat. Tapi sisa-sisanya… tetap berdiam di situ.

Di Jalan Jenderal Sudirman, keluhan warga seolah ikut menumpuk bersama kayu-kayu itu. “Sering macet kalau jam sibuk,” kata seorang warga, menunjuk ranting yang merayap hingga ke tepi jalan. “Pelajar mau parkir motor juga susah, sebagian trotoar penuh sampah ini.”

Jam pulang sekolah dan pulang kerja adalah saat terburuk. Arus kendaraan tersendat. Motor-motor terpaksa masuk ke jalur tengah. Pejalan kaki menepi ke jalan aspal—jalur yang justru rawan. Trotoar, yang mestinya menjadi zona aman, kini berubah menjadi sumber masalah.

Tak ada yang menolak pemangkasan pohon. Semua paham itu untuk keamanan dan estetika kota. Tapi setiap pekerjaan punya tahap akhir: membersihkan sisa. Di sini, tahap itu tak pernah datang. Sisa potongan kayu dibiarkan, seperti proyek yang berhenti di tengah jalan.

Bagi sebagian orang, ini mungkin hanya tumpukan ranting. Tapi bagi warga sekitar, ini adalah pengingat harian bahwa pekerjaan yang tidak tuntas bisa menimbulkan masalah lebih besar dari pekerjaan itu sendiri.

Dinas Lingkungan Hidup pernah datang membawa gergaji mesin. Suaranya meraung. Batang-batang tumbang. Ranting jatuh. Trotoar kembali terang. Sayangnya, yang diangkut hanya suara gergaji. Potongan kayunya tetap tinggal.

Sebelum bel pelajaran pertama berbunyi di SMA Negeri 2 besok pagi, mungkin pelajaran sederhana ini bisa dipraktikkan di luar kelas: setiap pekerjaan yang dimulai harus diakhiri. Karena trotoar bukan gudang kayu. Dan warga tak menuntut banyak—hanya ingin berjalan tanpa harus melompati sisa-sisa pekerjaan yang terlupakan. (*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )

x
x
x Gabung WhatsApp