Jakarta, Katasulsel.com – Wajah lega itu akhirnya muncul di ruang konferensi pers Polda Metro Jaya. Dua nama yang sempat menjadi misteri beberapa minggu terakhir, Bima Permana Putra dan Eko Purnomo, kini duduk di kursi depan. Nyata, hadir, bukan lagi sekadar foto yang beredar di media sosial dengan label “hilang”.
Bima datang bersama kakaknya, Dian. Ia mengenakan kaus hitam sederhana, wajahnya masih menyimpan lelah perjalanan. Sementara Eko, berjaket hitam, tampak ditemani ibunya, Sarwiti. Sang ibu duduk di sebelahnya, tatapannya campuran antara haru dan lega.
Polda Metro Jaya memastikan keduanya ditemukan di tempat berbeda, dengan cerita yang sama-sama panjang. Bima ditemukan lebih dulu. Anggota Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya yang dipimpin AKBP Resa Fiardi Marasabessy menemukannya di Malang, Jawa Timur. Siang bolong, di Klenteng Eng Ang Kiong, Jalan RE Martadinata. Bima saat itu sedang berjualan mainan barongsai. Dari anak yang sempat hilang kontak, ia ternyata sibuk menjual mainan.
Eko lain lagi ceritanya. Ia ditemukan jauh di Kuala Jelai, Kabupaten Sukamara, Kalimantan Tengah. Hidupnya di sana sederhana, bekerja sebagai penangkap ikan. Sementara di Jakarta, namanya ramai disebut hilang. Bahkan KontraS sempat mengunggah informasi pada 7 September, menyebut Eko hilang di Salemba, Jakarta Pusat. Sejak itu ia hilang kontak. Dua hari kemudian, kabar berbeda muncul: Eko sudah bisa dihubungi.
Tapi tetap saja, ketidakpastian itu membekas. Nama Bima dan Eko terlanjur jadi simbol kegelisahan publik. Hilangnya mereka sempat menambah daftar panjang pertanyaan soal keamanan warga ketika terjadi kericuhan di Jakarta.
Kini, keduanya ada di hadapan publik. Hadir di kursi depan, dekat meja konferensi pers. Lengkap dengan keluarga yang mendampingi. Di satu sisi, lega karena mereka ditemukan. Di sisi lain, masih ada tanda tanya besar: apa yang sebenarnya terjadi dalam rentang waktu “hilang” itu?
Dan mungkin itulah drama terbesar dari peristiwa ini. Antara kabar hilang dan kabar ditemukan, selalu ada ruang kosong yang penuh spekulasi. Ruang itu kini masih terbuka, menunggu jawaban lebih jauh.
Yang jelas, hari itu Polda Metro Jaya telah menutup satu bab: Bima dan Eko tidak lagi hilang. Mereka sudah kembali, meski dengan cerita yang masih kabur di beberapa bagian.(*)
Editor: Harianto Reporter: Achmad Sugiyanto / Jakarta
Tidak ada komentar