Selasa, 14 Okt 2025

Tim AI-Ware Unhas Kembangkan Modul Mindfulness untuk Redam Ketergantungan Mahasiswa pada AI

Katasulsel.com
14 Okt 2025 10:02
3 menit membaca

Makassar, katasulsel.com — Ketika kecerdasan buatan (AI) kian merasuk dalam ruang belajar, sekelompok mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas) justru memilih untuk meneliti sisi lain dari kemudahan itu: ketergantungan.

Mereka menamakan diri Tim AI-Ware, sebuah tim riset yang lahir dari Program Kreativitas Mahasiswa Riset Sosial-Humaniora (PKM-RSH), dengan satu misi: menolong mahasiswa agar tetap “hadir” dalam proses belajar, tanpa kehilangan kesadaran karena terlalu bersandar pada AI.

Tim ini diketuai oleh Melisa Tandiari, bersama Salsyahrani Qurana R, We Tenri Dio, Girbsan Ananta Patabang, dan Eno Zakira Anisa — seluruhnya dari Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Unhas.

Mereka mengembangkan modul intervensi berbasis mindfulness, yakni pendekatan kesadaran diri untuk menekan tingkat dependency on AI di kalangan mahasiswa.

“Banyak mahasiswa saat ini bergantung pada AI untuk menyelesaikan tugas tanpa benar-benar memahami materi. Kami tidak ingin melarang penggunaan AI, tapi mengajak mereka kembali pada kesadaran,” ujar Melisa Tandiari, Ketua Tim AI-Ware, kepada katasulsel.com.

Belajar Menyadari, Bukan Menolak

Modul mindfulness ini terdiri atas enam sesi.

Tiga sesi awal — Mindful Breath, Body Sensations, dan Compassionate Body Scan — diarahkan untuk menumbuhkan kesadaran inderawi.

Peserta diajak mengenali napas, tubuh, dan emosi, sebagai fondasi untuk hadir secara utuh dalam aktivitas belajar.

Sementara itu, tiga sesi lanjutan — The AI Waves, The Safe Space, dan Wanting Release — menjadi ruang eksplorasi hubungan emosional peserta dengan AI.

Di sinilah para mahasiswa diarahkan untuk mengenali dorongan impulsif yang mendorong mereka membuka aplikasi AI setiap kali cemas atau tidak percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri.

“Lewat sesi The AI Waves, kami mengajak peserta memvisualisasikan gelombang pikiran yang membuat mereka ingin membuka AI. Kami tidak menghakimi, hanya membantu mereka menyadari dorongan itu,” jelas Melisa.

Pendekatan tersebut bukan sekadar teori psikologi, melainkan hasil integrasi antara konsep kognitif-behavioral dengan nilai-nilai kesadaran reflektif (tadzakkur) dalam psikologi Islami. Dengan cara itu, mahasiswa diharapkan menemukan keseimbangan antara akal kritis dan akal spiritual, antara teknologi dan kesadaran diri.

Catatan Harian dan Perubahan Pola Pikir

Hasil sementara dari intervensi yang dilakukan menunjukkan tanda positif.
Dari catatan harian peserta, muncul peningkatan kesadaran dan kontrol diri. Salah satu peserta, berinisial N, menulis refleksi yang menggugah:

“Setelah sesi selesai, saya sadar bahwa saya membuka ChatGPT setiap kali merasa cemas tidak bisa menjawab soal. Sekarang saya belajar memberi jeda, mencoba dulu secara mandiri, baru pakai AI jika benar-benar butuh.”

Catatan seperti ini, menurut tim peneliti, menandakan pergeseran cara berpikir mahasiswa — dari ketergantungan pasif menuju kemandirian intelektual.

Meditasi mindfulness, yang semula hanya tampak sederhana, ternyata membantu menumbuhkan self-regulation dan academic resilience.

Tidak Anti-AI, Tapi Pro-Kesadaran

Tim AI-Ware menegaskan, mereka tidak menolak teknologi. Justru sebaliknya, mereka ingin mengajak mahasiswa untuk menggunakan AI secara bijak, etis, dan sadar.
Menurut mereka, AI hanyalah alat bantu — bukan pengganti proses berpikir, bukan pula substitusi bagi motivasi belajar.

“Kita tidak bisa lepas dari AI, tapi kita bisa belajar menggunakannya dengan sadar,” tutup Melisa mewakili timnya.

Dengan pendekatan lintas ilmu — psikologi, teknologi, dan spiritualitas — Tim AI-Ware Unhas menunjukkan bahwa masa depan pendidikan tinggi tidak sekadar soal kecerdasan digital, tetapi juga kecerdasan batin.

Di tengah gelombang AI, mereka mengingatkan: kesadaran adalah perangkat lunak paling penting dalam diri manusia. (*)

Editor: Edy Basri

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )