Rabu, 15 Okt 2025

Politisi PKB Kecam Tayangan Trans7 yang Dinilai Melecehkan Kiai dan Pesantren

Katasulsel.com
14 Okt 2025 19:08
Jakarta 0 169
2 menit membaca

Jakarta, katasulsel.com — Tayangan program Xpose di Trans7 menuai kritik keras dari kalangan politisi dan publik setelah menampilkan narasi yang dinilai melecehkan martabat kiai dan pesantren. Salah satu tokoh yang menyoroti hal ini adalah Anggota Komisi VIII DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Maman Imanulhaq, yang mengecam tayangan tersebut.

Menurut Maman, narasi yang disampaikan dalam program itu sangat tidak pantas dan menyesatkan publik. Tayangan menggambarkan para kiai seolah hidup bermewah-mewahan, meminta uang dari jemaah atau santri, serta menjadikan pesantren sebagai tempat eksploitasi.

“Narasi seperti itu jelas sangat merugikan dan menyakitkan bagi para kiai, santri, serta masyarakat pesantren. Kiai adalah figur moral dan spiritual yang telah berjasa besar bagi bangsa ini. Menyudutkan mereka sama saja dengan melecehkan tradisi keilmuan dan keagamaan yang menjadi fondasi masyarakat Indonesia,” tegas Maman, Selasa (14/10/2025).

Selain Maman, politisi PKB lainnya, Camelia Panduwinata Lubis, turut menyoroti tayangan tersebut. Camelia menegaskan bahwa media harus memiliki tanggung jawab etika yang tinggi terhadap nilai-nilai keagamaan dan tidak menampilkan konten yang menimbulkan kontroversi atau merendahkan figur agama.

Maman mendesak pihak Trans7 untuk segera meminta maaf secara terbuka kepada publik, khususnya para kiai dan pesantren, serta melakukan evaluasi internal terhadap tim kreatif dan redaksi yang memproduksi tayangan itu. “Media memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga etika dan sensitivitas terhadap nilai-nilai keagamaan,” tambahnya.

Ia juga menekankan bahwa kasus ini menjadi pembelajaran bagi seluruh perusahaan media agar lebih berhati-hati dan menghormati keberagaman sosial-keagamaan di Indonesia. “Kebebasan pers tidak boleh digunakan untuk melecehkan simbol-simbol agama dan tokoh-tokoh yang dihormati masyarakat. Media justru harus menjadi sarana edukasi dan perekat sosial,” pungkas Maman.

Dalam tayangan program Xpose tersebut, cuplikan video menampilkan santri dan jemaah menyalami kiai yang sedang duduk, serta adegan seorang kiai turun dari mobil. Yang menjadi sorotan tajam publik adalah narasi suara yang menyebut santri rela “ngesot” demi menyalami dan memberikan amplop kepada kiai, sementara kiai yang dianggap sudah kaya seharusnya justru memberi amplop kepada santri. Narasi ini langsung menuai reaksi keras, dan netizen menyerukan boikot kepada Trans7. (*)

Editor: Tipue Sultan

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )