Kamis, 06 Nov 2025

Science Film Festival 2025 Hadir di 70 Kota, Ajak Pelajar Indonesia Mengenal “Green Jobs”

Katasulsel.com
6 Nov 2025 14:15
Jakarta 0 45
3 menit membaca

JAKARTA, katasulsel.com — Science Film Festival 2025 kembali hadir di Indonesia, menyapa pelajar dari 70 kabupaten dan kota di seluruh Tanah Air. Diselenggarakan oleh Goethe-Institut untuk ke-16 kalinya, festival ini berlangsung pada 4–30 November 2025 secara hybrid, mengusung tema “Green Jobs” — pekerjaan ramah lingkungan yang berperan penting dalam menjaga keberlanjutan bumi.

Festival ini menampilkan 16 film dari tujuh negara — Jerman, Republik Ceko, Belanda, Uruguay, Afrika Selatan, Argentina, dan Britania Raya — serta enam eksperimen sains interaktif yang dirancang untuk memperdalam pemahaman peserta setelah menonton film.

Pemutaran film dilakukan secara luring di sekolah, universitas, pusat sains, dan komunitas di berbagai daerah, serta daring melalui Zoom. Kota-kota seperti Arguni, Balige, Bukittinggi, Ende, Gowa, Larantuka, Manokwari, Palangkaraya, Poso, Soe, Tanah Merah Baru, hingga Waingapu menjadi bagian dari penyelenggaraan tahun ini.

Tema besar “Green Jobs” diangkat untuk menyoroti profesi-profesi yang mendukung pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan. Goethe-Institut berharap gagasan ini bisa menginspirasi pelajar Indonesia melihat sains sebagai jalan untuk berkontribusi terhadap masa depan yang lebih hijau.

“Kami ingin menegaskan bahwa sains bisa menyenangkan. Melalui film, eksperimen, dan interaksi, kami ingin mengajak generasi muda ikut dalam penemuan dan eksplorasi sains, sekaligus memahami pentingnya pekerjaan hijau bagi masa depan,” ujar Constanze Michel, Direktur Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, saat pembukaan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Festival tahun ini mendapat dukungan dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Kedutaan Besar Republik Federal Jerman, Rolls-Royce, dan Universitas Negeri Jakarta.

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Stella Christie menilai, tema “Green Jobs” relevan dengan tantangan global saat ini. Menurutnya, sains dan teknologi harus menjadi kekuatan perubahan yang menyatukan empati, pengetahuan, dan aksi.

“Dari laboratorium hingga ladang pertanian, dari pusat riset hingga ruang kelas, Green Jobs adalah bukti bahwa sains dapat mengubah arah masa depan. Melalui film, sains menemukan bahasanya—bahasa universal yang menggugah rasa ingin tahu dan kesadaran,” kata Stella Christie.

Pada sesi pembukaan, lebih dari 300 pelajar mengikuti pemutaran film asal Jerman berjudul Nine-and-a-half: Underwater Noise – Why is the Ocean so Loud? Film tersebut mengisahkan penelitian ilmiah tentang dampak kebisingan terhadap kehidupan anjing laut di laut dalam.

Setelah menonton, peserta diajak melakukan eksperimen bertajuk “Antigravitasi”, di mana mereka menantang diri untuk mengangkat bola dari dalam air tanpa terlepas dari botol. Eksperimen ini mengajarkan konsep tekanan fluida dan tegangan permukaan, dikemas secara sederhana dan menarik untuk pelajar sekolah dasar dan menengah.

Untuk pertama kalinya, Science Film Festival Indonesia juga menghadirkan pertunjukan teatrikal “Foolish Doom” dari Jerman, kisah tentang seorang penyihir yang berjuang menghadapi krisis iklim dan menyelamatkan dunia—sebuah perpaduan unik antara sains, seni, dan pesan lingkungan.

Sejak diluncurkan pertama kali di Thailand pada 2005, Science Film Festival telah berkembang menjadi gerakan global untuk mempromosikan literasi sains di kalangan anak muda di Asia Tenggara, Asia Selatan, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.

Di Indonesia, festival ini mulai diperkenalkan pada 2010, dan setiap tahun terus memperluas jangkauan. Tahun lalu, sekitar 130.000 peserta tercatat mengikuti kegiatan Science Film Festival di berbagai daerah.

Melalui sinema, eksperimen, dan interaksi, Science Film Festival tidak hanya memperkenalkan sains sebagai disiplin pengetahuan, tetapi juga sebagai cara berpikir dan bertindak yang berdampak bagi bumi. Tahun ini, pesan yang disuarakan terasa semakin relevan: bahwa masa depan hijau tidak hanya lahir dari inovasi, tetapi juga dari kesadaran dan partisipasi generasi muda yang mulai mencintai sains sejak dini.(*)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Media Portal Berita Berbadan Hukum

PT WEPRO DIGITAL INDONESIA
Kemenkum HAM RI
No. AHU-0190238.AH.01.11,

Nomor Induk Berusaha: 0809240015028,
Rekening Perusahaan No: 120-003-000013438-6 (Bank Sulselbar)

Jl. Ganggawa No. 149 Tellu Limpoe, Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan. Phone: +62 823 4898 1986

Email:
katasulsel@mail.com (Redaksi)
katasulsel@mail.com ( Marketing )
katasulsel@mail.com ( Kerjasama )