Sidrap Dorong Lompatan Besar Peternakan, Kadisnakkan Koordinasi ke Kementan Bawa 5 Usulan Strategis
Sidrap Dorong Lompatan Besar Peternakan, Kadisnakkan Koordinasi ke Kementan Bawa 5 Usulan StrategisJakarta, katasulsel.com – Pemerintah Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap) terus mempercepat agenda transformasi sektor peternakan. Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Sidrap, Ahmad Dollah, melakukan koordinasi dan konsultasi langsung ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian, Kamis (20/11/2025).
Kunjungan ini merupakan tindak lanjut arahan Bupati Sidrap, Syaharuddin Alrif, yang sebelumnya meminta percepatan penguatan rantai produksi peternakan di daerah.
Dalam keterangan resmi, Jumat (21/11/2025), Ahmad Dollah memaparkan lima usulan prioritas yang dibawa Pemkab Sidrap ke pemerintah pusat. Seluruhnya diarahkan untuk memperkuat hulu–hilir subsektor unggas yang selama ini menjadi kekuatan Sidrap.
“Usulan itu meliputi pembangunan pabrik tepung telur, Rumah Potong Unggas (RPU), pabrik pakan, pengembangan poultry shop, serta pembangunan kandang close house,” jelasnya.
Menurut Ahmad, kelima program tersebut bukan sekadar pembangunan fisik, tetapi bagian dari upaya besar membangun sistem produksi yang lebih efisien, modern, dan kompetitif.
“Ini penting untuk mendukung peningkatan produktivitas, efisiensi budidaya, serta hilirisasi. Kita ingin Sidrap tidak hanya kuat pada level produksi primer, tetapi juga menjadi pusat industri olahan unggas,” tambahnya.
Selain koordinasi usulan, Ahmad Dollah juga menghadiri rapat koordinasi perencanaan program Ditjen PKH tahun 2026. Rapat dipimpin langsung Dirjen PKH dan dihadiri Inspektur Jenderal Kementerian Pertanian, staf ahli, para direktur Ditjen PKH, serta kepala dinas peternakan provinsi se-Indonesia.
“Pembahasan difokuskan pada pembangunan ekosistem peternakan terintegrasi, sebagai upaya memperkuat ketahanan pangan, khususnya penyediaan protein hewani yang menjadi bagian dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dalam Asta Cita Presiden,” ungkapnya.
Konsep ekosistem terintegrasi tersebut mencakup pembentukan klaster yang melibatkan berbagai mitra strategis, termasuk Danantara dan perusahaan BUMN. Di dalamnya terdapat rangkaian lengkap: Grand Parent Stock (GPS), pembibitan DOC layer dan broiler, poultry shop, rumah potong unggas, pabrik olahan ayam, pabrik tepung telur, hingga penyediaan pullet.
“Semua dirancang berantai, saling terhubung, dan terukur. Jika ini berjalan, Sidrap akan memasuki tahap baru sebagai pusat peternakan modern di kawasan Timur Indonesia,” tutup Ahmad. (edy)
Pos Terkait
Trending Post
Tidak ada komentar