Petani Yang Padinya Rusak di Sidrap Kembali Bersemangat Setelah Didampingi BabinsaSidrap, katasulsel.com — Semangat seorang petani di Desa Salobukang, Kecamatan Dua Pitue, kembali menyala setelah padinya rusak beberapa waktu lalu. Adalah Wahidin (45), petani dengan lahan seluas 80 are di Dusun 2 Pakkasalo, yang nyaris kehilangan harapan sebelum akhirnya mendapatkan pendampingan dari Babinsa Desa Salobukang, Serma Afzalul Rahman.
Awalnya, kerusakan padi tersebut membuat Wahidin terpukul. Hamparan tanaman yang ia rawat selama berminggu-minggu rusak begitu saja, menyisakan kebingungan dan rasa cemas menjelang musim panen. Namun situasi itu berubah ketika Babinsa datang, bukan sekadar memberi arahan, tetapi turun langsung ke sawah membantu proses tanam ulang.
Serma Afzalul Rahman bersama Kelompok Tani Makmur II tampak bekerja sejak pagi pada Kamis (27/11/2025). Tanpa ragu, ia ikut menginjak lumpur, meluruskan barisan tanam, dan memastikan proses penanaman berjalan rapi dan cepat. Hadirnya Babinsa membuat Wahidin merasa tidak sendirian menghadapi kerugian yang menimpanya.
“Kami hadir untuk memastikan petani tetap kuat menghadapi berbagai kendala. Tanam ulang ini penting agar panen tetap bisa diselamatkan,” tutur Serma Afzalul Rahman dengan nada menenangkan.
Wahidin sendiri mengaku pendampingan itu menjadi penyemangat besar di tengah kondisi yang menghantam perasaannya. Ia mengatakan, dukungan langsung seperti ini membuat dirinya lebih yakin untuk bangkit.
“Waktu padi saya rusak, saya sempat drop. Tapi kehadiran Babinsa benar-benar mengangkat semangat saya. Saya merasa diperhatikan,” ujarnya.
Pendampingan seperti ini merupakan bagian dari tugas pembinaan teritorial TNI AD, yang tidak hanya menjaga keamanan wilayah, tetapi juga membantu masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan. Di banyak wilayah, Babinsa menjadi tumpuan ketika petani menghadapi persoalan teknis di lapangan.
Kini, Wahidin bersama kelompok taninya berharap proses tanam ulang ini membawa hasil yang lebih baik. Dengan semangat yang kembali utuh, mereka menatap musim tanam selanjutnya dengan lebih percaya diri bahwa selalu ada jalan untuk bangkit—asal ada yang peduli dan turun tangan mendampingi. (edybasri)
Tidak ada komentar