
Makassar, Katasulsel.com — Perjalanan menuju mimpi tidak selalu berjalan lurus. Bagi Anni Atiqah Mahdiyyah, setiap langkah yang ia tempuh justru diwarnai tantangan dan kegagalan. Namun dari sanalah ia belajar memahami makna proses, hingga akhirnya berhasil menempuh studi magister sebagai awardee Beasiswa LPDP di Universitas Hasanuddin.
Sejak awal masa kuliah, Anni telah memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan dengan beasiswa. Ia sempat menargetkan Beasiswa Unggulan, namun upaya tersebut belum membuahkan hasil. Bahkan, ia mengalami penolakan lebih dari satu kali. Kesempatan lain melalui beasiswa mitra kampus juga tidak mudah ia raih, hingga akhirnya Anni memperoleh beasiswa berprestasi dari internal kampus.
Meski tidak sepenuhnya sesuai harapan awal, pengalaman tersebut menjadi titik pembelajaran penting dalam perjalanan akademiknya. Pada tahun 2022, Anni mulai mencoba mengikuti berbagai ajang pemilihan duta sebagai upaya memperluas pengalaman dan jejaring. Namun, hasil yang ia peroleh kembali belum sesuai dengan yang diharapkan.
“Kegagalan-kegagalan itu membuat saya banyak belajar tentang diri sendiri dan tentang proses. Dari situ saya sadar bahwa perjalanan setiap orang memang berbeda,” ungkap Anni saat diwawancarai di Makassar, Kamis (18/12/2025).
Dari rangkaian pengalaman tersebut, Anni mulai memahami bahwa keberkahan perjalanannya tidak semata terletak pada gelar atau pencapaian formal, melainkan pada orang-orang yang ia temui dan jejaring yang terbentuk. Melalui proses itu, ia justru memperoleh berbagai peluang lain, mulai dari program internasional, program kementerian, hingga lingkungan pertemanan yang suportif dan saling menguatkan.
Keinginan Anni untuk melanjutkan studi ke jenjang magister telah ia rencanakan sejak masih menempuh pendidikan vokasi. Di tengah realitas bahwa banyak rekan seangkatannya memilih langsung bekerja sebagai tenaga kesehatan, Anni memilih jalur yang berbeda. Ia ingin memberi dampak yang lebih luas, khususnya di bidang kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
Meski sempat diliputi keraguan karena latar belakang pendidikan diploma dari politeknik, Anni tidak membiarkan hal tersebut menghentikan langkahnya. Ia aktif mengikuti berbagai program pendampingan dan mentoring beasiswa, serta membuka diri untuk belajar dari para awardee yang lebih berpengalaman.
“Dari proses itu saya belajar bahwa setiap orang memiliki peluang yang sama. Yang membedakan adalah seberapa serius kita mempersiapkan diri,” ujarnya.
Pengalaman gagal mendapatkan beasiswa di masa lalu justru memperkuat tekad Anni untuk kembali mencoba. Ia menetapkan Beasiswa LPDP sebagai target utama dan mempersiapkan diri secara matang. Bersamaan dengan itu, Anni juga aktif dalam berbagai kegiatan pengabdian masyarakat dan proyek pemberdayaan pemuda di bidang kesehatan. Baginya, keterlibatan sosial adalah bagian penting dari proses belajar dan bertumbuh.
Saat mengikuti tahapan wawancara LPDP, Anni memaparkan gagasannya mengenai Laboran Mengabdi Indonesia, sebuah komunitas yang ia dirikan untuk memberdayakan pemuda di bidang kesehatan, khususnya Ahli Teknologi Laboratorium Medik. Ia juga mengembangkan Future Youth Scholarship, sebuah platform pendampingan bagi para pejuang beasiswa.
“Beasiswa LPDP saya maknai bukan hanya sebagai kesempatan belajar, tetapi juga sebagai ruang untuk berkontribusi dan memberi dampak,” jelasnya.
Dengan persiapan yang konsisten, dukungan orang tua, serta lingkungan yang positif, Anni akhirnya dinyatakan lulus sebagai awardee Beasiswa LPDP dalam satu kali percobaan. Ia menyelesaikan studi sebelumnya pada akhir 2023 dan melanjutkan pendidikan magister di bidang Biomedical Science pada awal 2024.
Kini, Anni terus aktif dalam kegiatan pengabdian dan kepemudaan. Ia berhasil meraih berbagai capaian yang sebelumnya belum sempat diraih, termasuk penghargaan sebagai pemuda berprestasi dari Gubernur Sulawesi Selatan. Bagi Anni, kegagalan bukanlah akhir, melainkan bagian dari proses yang mengantarkan pada kesempatan yang lebih besar.
“Kita tidak pernah tahu pintu rezeki mana yang akan terbuka. Tugas kita adalah terus mencoba dan tidak berhenti melangkah,” tuturnya.
Menutup tahun 2025, Anni kembali mencatatkan capaian membanggakan. Ia mendapatkan undangan untuk menghadiri Upacara Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus di Istana Negara. Pada tahun yang sama, Anni juga ditetapkan sebagai Tokoh Pemuda Berprestasi Tahun 2025 oleh Gubernur Sulawesi Selatan, sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya di bidang kepemudaan dan kesehatan.
Melalui kisahnya, Anni ingin mengajak generasi muda untuk tetap percaya pada proses masing-masing. Seperti bunga yang tumbuh di taman, tidak semua mekar di waktu yang sama. Setiap orang memiliki perjalanan dan waktunya sendiri dan setiap langkah yang dijalani dengan sungguh-sungguh akan selalu membawa makna.
Penulis : Chayrasafana Nur Amni
Tidak ada komentar